Judul : UPDATE 2017 3 CERITA RAKYAT BAHASA INGGRIS (Jaka Tarub, Keong Mas dan Malin Kundang) dengan artinya
Link : UPDATE 2017 3 CERITA RAKYAT BAHASA INGGRIS (Jaka Tarub, Keong Mas dan Malin Kundang) dengan artinya
UPDATE 2017 3 CERITA RAKYAT BAHASA INGGRIS (Jaka Tarub, Keong Mas dan Malin Kundang) dengan artinya
Cerita Rakrat
Jaka Tarub
In one village, there lived a woman commonly called Mbok Randa, he has a foster child named Jaka Tarub which has grown into a young adult who is handsome and very happy hunting. One day when he is hunting as usual, he heard the voice of the woman who is less clear because it swallowed up dedauanan, Jaka Tarub curiosity eventually leading to kesumber votes to sneak.
Jaka Tarub see 7 people pretty girls that are being bathed in the Lake, almost at the same time, he also saw some pieces of scarf lying into the Lake, there is a whisper of in Jaka Tarub to pick it up, and sneak him take one of them. When the girl who turns out to be a fairy it was about to return to the interface, one of them freak out because it didn’t find her shawl, but the sixth was another nymph can not do anything. Look at the Jaka Tarub approached the Apsaras were left named Dewi Nawang Wulan, Dewi Nawang Wulan was forced to tell her everything, Dewi Nawang Mulan had no other choice, he finally joined Jaka Tarub home. Days changed today, they get married and have children.
Anyway Dewi Nawang Wulan was an Angel until he had excess, one is able to make the sebakul rice rice seeds from only one, as long as no one knows it, which is why Dewi Nawang Wulan forbids her husband to open the rice, but the tanakan Jaka Tarub was not able to resist the sense of penasarannya, he opened the tanakan rice it and very surprised because there is only one seed of rice in it. Jaka Tarub asking about it to his wife, when the Goddess Nawang Wulan lost his supernatural powers.
Having been fullest human being always, Dewi Nawang Wulan have struggled to make the everyday requirement, should be pounding rice, bersusah-susah and take the padi dilumbung. The longer dilumbung, rice on the wane. Until one day, when Dewi Nawang Wulan wanted to take rice, she found her shawl tucked between a grain of rice.
Dewi Nawang Wulan feel sad at once excited, he’s happy because knowing he will soon be gathered with his friends, he’s sad about having to part with his family, but there’s no other choice, he had to leave the currently last Jaka Tarub turned out to see it has turned out to be a fairy anymore. Dewi Nawang Wulan just sent so that her husband make a loom up near the cottage shortly before returning to the interface.
Disuatu desa,hiduplah seorang perempuan yang biasa dipanggil Mbok Randa,dia mempunyai anak angkat bernama Jaka Tarub yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang tampan dan sangat senang berburu.Suatu hari ketika dia berburu seperti biasanya,dia mendengar suara wanita yang kurang jelas karena ditelan dedauanan,karena penasaran Jaka Tarub akhirnya menuju kesumber suara secara mengendap-endap.
Artinya / Terjemahannya:
Jaka Tarub
Jaka Tarub melihat 7 orang gadis cantik yang sedang mandi di telaga, hampir bersamaan dengan itu,dia juga melihat beberapa lembar selendang yang tergeletak dipinggir telaga,ada bisikan dari dalam diri Jaka Tarub untuk mengambilnya,dan secara mengendap-endap dia mengambil salah satunya.Ketika para gadis yang ternyata bidadari itu hendak kembali ke khayangan,salah satu dari mereka panik karena tidak menemukan selendangnya,tapi keenam bidadari lain tidak dapat berbuat apa-apa.
Melihat hal tersebut Jaka Tarub mendekati sang bidadari yang tertinggal bernama Dewi Nawang Wulan itu,Dewi Nawang Wulan terpaksa harus menceritakan semuanya,Dewi Nawang Mulan tidak punya pilihan lain,akhirnya dia ikut ke rumah Jaka Tarub.Hari berganti hari,mereka menikah dan mempunyai anak.
Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan adalah seorang bidadari sehingga dia mempunyai kelebihan,salah satunya adalah dapat membuat sebakul nasi hanya dari satu biji padi,asalkan tidak ada yang mengetahui hal itu,itulah sebabnya Dewi Nawang Wulan melarang suaminya untuk membuka tanakan nasinya,namun Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya,dia membuka tanakan nasi itu dan sangat terkejut karena hanya ada satu biji padi di dalamnya.
Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan adalah seorang bidadari sehingga dia mempunyai kelebihan,salah satunya adalah dapat membuat sebakul nasi hanya dari satu biji padi,asalkan tidak ada yang mengetahui hal itu,itulah sebabnya Dewi Nawang Wulan melarang suaminya untuk membuka tanakan nasinya,namun Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya,dia membuka tanakan nasi itu dan sangat terkejut karena hanya ada satu biji padi di dalamnya.
Jaka Tarub menanyakan perihal itu ke isterinya,ketika itu pula Dewi Nawang Wulan kehilangan kesaktian.Karena telah sepenuhnya menjadi manusia biasa,Dewi Nawang Wulan pun harus bersusah payah untuk membuat kebutuhan sehari-hari,harus bersusah-susah menumbuk padi,dan mengambil padi dilumbung.
Semakin lama,padi dilumbung semakin berkurang.Sampai suatu hari,ketika Dewi Nawang Wulan ingin mengambil padi,dia menemukan selendangnya terselip diantara butir-butir padi.Dewi Nawang Wulan merasa sedih sekaligus gembira,dia senang karena mengetahui dia akan segera berkumpul bersama teman-temannya,dia sedih karena harus berpisah dengan keluarganya,tapi tak ada pilihan lain,dia harus meninggalkan Jaka Tarub yang sedari tadi ternyata melihat ia telah berubah menjadi bidadari lagi.Dewi Nawang Wulan hanya berpesan agar suaminya membuat sebuah dangau di dekat pondoknya sesaat sebelum kembali ke khayangan.
Semakin lama,padi dilumbung semakin berkurang.Sampai suatu hari,ketika Dewi Nawang Wulan ingin mengambil padi,dia menemukan selendangnya terselip diantara butir-butir padi.Dewi Nawang Wulan merasa sedih sekaligus gembira,dia senang karena mengetahui dia akan segera berkumpul bersama teman-temannya,dia sedih karena harus berpisah dengan keluarganya,tapi tak ada pilihan lain,dia harus meninggalkan Jaka Tarub yang sedari tadi ternyata melihat ia telah berubah menjadi bidadari lagi.Dewi Nawang Wulan hanya berpesan agar suaminya membuat sebuah dangau di dekat pondoknya sesaat sebelum kembali ke khayangan.
Keong Mas
In the ancient time, lived a young man named Galoran. He was respected because of his wealth and honor. His parents were nobleman so he could live with luxury. However, he was very wasteful and every day just squandered the wealth of his parents.
One day, his parents died, but he did not care and continued to spend money as well as before. Because his life was so extravagant, all the treasure that he had was running out and he became an unemployed person. Many people sympathized with him and offered a job. But every time he got the job, he just dallied and it made him always be fired. Several months later, there was a wealthy widow who interested him. He married the widow and of course, he was very happy to be living in luxury again.
The widow had a daughter who was very diligent and clever to weave. Her name is Jambean, a beautiful girl and had been famous because of her weaving. However, Galoran did not like the girl, because the girl often scolded him because of his laziness. Finally, he threatened to torture and kill Jambean. He revealed the plan to his wife and the wife was very sad to hear of the threat.
Hearing the news, Jambean was very sad but she volunteered herself to be killed by her father. She told that she wanted to be dumped into a dam and did not burry under the ground after the death. The mother agreed and did all of her wants. In the dam, her body and head suddenly turned into the golden slugs.
Several years later, there are two widows who were looking for firewood. They were kindred, the first widow named Mbok Sambega Rondo and the second called Mbok Rondo Sembagil. When looking for the firewood in the jungle, they were very surprised because of finding the beautiful golden slugs. They brought it and maintained at home.
Once they brought the snails, there was always a miracle every day. Their kitchen was always filled with the delicious food when they came home from work. They were very surprised, and wanted to know the person who made those foods. They pretended to go to work and hid in the back of the house. A few moments later, there was a beautiful girl came from the inside of the conch and she began to cook the delicious meals.
Both widows then secretly held and did not let the girl to get into the snail anymore. The girl apparently was Jambean who had been killed by her father. Both widows then allowed her to stay with them. Because of their versatility in weaving, she got her famous back and made a handsome prince attracted. In the end, she married the prince and lived happily.
One day, his parents died, but he did not care and continued to spend money as well as before. Because his life was so extravagant, all the treasure that he had was running out and he became an unemployed person. Many people sympathized with him and offered a job. But every time he got the job, he just dallied and it made him always be fired. Several months later, there was a wealthy widow who interested him. He married the widow and of course, he was very happy to be living in luxury again.
The widow had a daughter who was very diligent and clever to weave. Her name is Jambean, a beautiful girl and had been famous because of her weaving. However, Galoran did not like the girl, because the girl often scolded him because of his laziness. Finally, he threatened to torture and kill Jambean. He revealed the plan to his wife and the wife was very sad to hear of the threat.
Hearing the news, Jambean was very sad but she volunteered herself to be killed by her father. She told that she wanted to be dumped into a dam and did not burry under the ground after the death. The mother agreed and did all of her wants. In the dam, her body and head suddenly turned into the golden slugs.
Several years later, there are two widows who were looking for firewood. They were kindred, the first widow named Mbok Sambega Rondo and the second called Mbok Rondo Sembagil. When looking for the firewood in the jungle, they were very surprised because of finding the beautiful golden slugs. They brought it and maintained at home.
Once they brought the snails, there was always a miracle every day. Their kitchen was always filled with the delicious food when they came home from work. They were very surprised, and wanted to know the person who made those foods. They pretended to go to work and hid in the back of the house. A few moments later, there was a beautiful girl came from the inside of the conch and she began to cook the delicious meals.
Both widows then secretly held and did not let the girl to get into the snail anymore. The girl apparently was Jambean who had been killed by her father. Both widows then allowed her to stay with them. Because of their versatility in weaving, she got her famous back and made a handsome prince attracted. In the end, she married the prince and lived happily.
Artinya / Terjemahannya
Keong Mas
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Galoran. Ia merupakan salah satu orang yang disegani karena mempunyai kekayaan dan kehormatan. Orang tuanya merupakan bangsawan sehingga ia dapat hidup dengan mewah. Namun, ia merupakan seseorang yang sangat boros dan setiap hari hanya menghambur-hamburkan harta orang tuanya.
Suatu hari, orang tuanya meninggal dunia namun ia tidak peduli dan terus menghabiskan uang seperti sebelumnya. Karena hidupnya begitu boros, maka harta yang ia miliki habis dan ia menjadi seorang pengangguran. Banyak warga yang iba terhadapnya, namun setiap kali ia mendapatkan pekerjaan, ia hanya bermalas-malasan dan membuat ia sering dipecat. Beberapa bulan kemudian, terdapat seorang janda kaya raya yang tertarik dengannya. Ia kemudian menikah dengan janda tersebut. Tentu saja, ia sangat senang karena bisa hidup mewah seperti sebelumnya.
Janda tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat rajin dan pandai menenun. Namanya Jambean, seorang gadis yang tenunannya sangat indah dan terkenal di desa tersebut. Namun, Galoran tidak menyukai gadis tersebut, karena sang gadis selalu menegurnya karena selalu bermalas-malasan. Karena begitu benci dengan Jambean, ia mengancam akan menyiksa dan membunuhnya. Ia mengungkapkan rencana tersebut kepada istrinya dan sang istri sangatlah sedih mendengar ancaman tersebut.
Mendengar berita tersebut, Jambean sangat sedih namun ia merelakan dirinya dibunuh oleh sang ayah. Ia berpesan ketika ia telah meninggal, ia ingin agar mayatnya dibuang ke sebuah bendungan dan jangan dikubur di dalam tanah. Setelah meninggal, sang ibu memenuhi permintaan tersebut dengan membawa mayatnya ke bendungan dan menceburkannya. Di dalam bendungan, tubuh dan kepalanya berubah menjadi udang dan siput atau disebut sebagai keong dalam bahasa jawa.
Beberapa tahun kemudian, dua orang janda sedang mencari kayu bakar. Mereka adalah kakak beradik dengan nama Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo Sembagil. Ketika sedang mencari kayu di hutan, mereka sangat terkejut karena menemukan keong dan siput yang berwarna emas serta sangat indah. Keduanya kemudian membawa keong dan siput tersebut untuk dipelihara di rumah.
Setelah mereka membawa siput tersebut dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan, selalu ada keajaiban setiap hari. Dapur mereka selalu dipenuhi makanan lezat ketika mereka pulang dari bekerja. Mereka sangat heran, dan mereka ingin mengetahui siapa orang yang selalu membuat makanan lezat tersebut. Mereka berpura-pura pergi bekerja dan bersembunyi di belakang rumah. Beberapa saat kemudian, muncullah seorang gadis cantik dari dalam keong tersebut dan ia mulai memasak makanan-makanan lezat.
Suatu hari, orang tuanya meninggal dunia namun ia tidak peduli dan terus menghabiskan uang seperti sebelumnya. Karena hidupnya begitu boros, maka harta yang ia miliki habis dan ia menjadi seorang pengangguran. Banyak warga yang iba terhadapnya, namun setiap kali ia mendapatkan pekerjaan, ia hanya bermalas-malasan dan membuat ia sering dipecat. Beberapa bulan kemudian, terdapat seorang janda kaya raya yang tertarik dengannya. Ia kemudian menikah dengan janda tersebut. Tentu saja, ia sangat senang karena bisa hidup mewah seperti sebelumnya.
Janda tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat rajin dan pandai menenun. Namanya Jambean, seorang gadis yang tenunannya sangat indah dan terkenal di desa tersebut. Namun, Galoran tidak menyukai gadis tersebut, karena sang gadis selalu menegurnya karena selalu bermalas-malasan. Karena begitu benci dengan Jambean, ia mengancam akan menyiksa dan membunuhnya. Ia mengungkapkan rencana tersebut kepada istrinya dan sang istri sangatlah sedih mendengar ancaman tersebut.
Mendengar berita tersebut, Jambean sangat sedih namun ia merelakan dirinya dibunuh oleh sang ayah. Ia berpesan ketika ia telah meninggal, ia ingin agar mayatnya dibuang ke sebuah bendungan dan jangan dikubur di dalam tanah. Setelah meninggal, sang ibu memenuhi permintaan tersebut dengan membawa mayatnya ke bendungan dan menceburkannya. Di dalam bendungan, tubuh dan kepalanya berubah menjadi udang dan siput atau disebut sebagai keong dalam bahasa jawa.
Beberapa tahun kemudian, dua orang janda sedang mencari kayu bakar. Mereka adalah kakak beradik dengan nama Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo Sembagil. Ketika sedang mencari kayu di hutan, mereka sangat terkejut karena menemukan keong dan siput yang berwarna emas serta sangat indah. Keduanya kemudian membawa keong dan siput tersebut untuk dipelihara di rumah.
Setelah mereka membawa siput tersebut dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan, selalu ada keajaiban setiap hari. Dapur mereka selalu dipenuhi makanan lezat ketika mereka pulang dari bekerja. Mereka sangat heran, dan mereka ingin mengetahui siapa orang yang selalu membuat makanan lezat tersebut. Mereka berpura-pura pergi bekerja dan bersembunyi di belakang rumah. Beberapa saat kemudian, muncullah seorang gadis cantik dari dalam keong tersebut dan ia mulai memasak makanan-makanan lezat.
Malin Kundang
A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman and her son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a single parent because Malin Kundang's father had passed away when he was a baby. Malin Kundang had to live hard with his mother
.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish in the town. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates.
The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”. An old woman ran to the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang’s mother.
She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time. Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail. He would leave the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness. Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail
.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly,
he turned into a stone.
.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish in the town. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates.
The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”. An old woman ran to the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang’s mother.
She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time. Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail. He would leave the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness. Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail
.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly,
he turned into a stone.
Arti / Terjemahannya :
Malin Kundang
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, seorang wanita dan anaknya tinggal. Mereka adalah Malin Kundang dan ibunya. Ibunya adalah seorang single parent karena ayah Malin Kundang telah meninggal ketika ia masih bayi. Malin Kundang harus hidup keras dengan ibunya
.
Malin Kundang adalah, rajin, dan kuat laki-laki yang sehat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan dia akan membawanya kepada ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota. Suatu hari, ketika sedang berlayar Malin Kundang, ia melihat sebuah kapal pedagang yang sedang diserbu oleh sekelompok kecil pembajak.
Dia membantu pedagang. Dengan berani dan kekuasaannya, Malin Kundang mengalahkan bajak laut. Pedagang itu sangat senang dan berterima kasih kepadanya. Sebagai imbalannya pedagang meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia meninggalkan ibunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya. Dia memiliki kapal besar dan dibantu oleh banyak awak kapal memuat barang dagangan. Sempurna dia punya istri yang cantik juga.
Ketika ia sedang berlayar perjalanan trading, kapal mendarat di pantai dekat sebuah desa kecil. Penduduk desa mengenalinya. Berita itu berlari cepat di kota, "Malin Kundang telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini". Seorang wanita tua berlari ke pantai untuk memenuhi saudagar kaya baru. Dia adalah ibu Malin Kundang ini. Dia ingin memeluknya, dirilis kesedihannya menjadi kesepian setelah sekian lama. Sayangnya, ketika ibu datang, Malin Kundang yang berada di depan berpakaian istri dan awak kapalnya membantah pertemuan yang tua wanita kesepian. Selama tiga kali ibunya meminta Malin Kundang dan tiga kali ia berteriak padanya.
Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya "Cukup, wanita tua! Saya tidak pernah memiliki ibu seperti Anda, wanita kotor dan jelek!" Setelah itu ia memerintahkan kru untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua lagi tapi pada saat itu dia penuh baik kesedihan dan angriness. Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang bahwa ia akan berubah menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan benar-benar berlayar
.
Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal yang besar rusak dan itu terlalu terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Ia dilemparkan oleh gelombang dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Itu benar-benar terlambat baginya untuk menghindari kutukan. Tiba-tiba,
ia berubah menjadi batu.
.
Malin Kundang adalah, rajin, dan kuat laki-laki yang sehat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan dia akan membawanya kepada ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota. Suatu hari, ketika sedang berlayar Malin Kundang, ia melihat sebuah kapal pedagang yang sedang diserbu oleh sekelompok kecil pembajak.
Dia membantu pedagang. Dengan berani dan kekuasaannya, Malin Kundang mengalahkan bajak laut. Pedagang itu sangat senang dan berterima kasih kepadanya. Sebagai imbalannya pedagang meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia meninggalkan ibunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya. Dia memiliki kapal besar dan dibantu oleh banyak awak kapal memuat barang dagangan. Sempurna dia punya istri yang cantik juga.
Ketika ia sedang berlayar perjalanan trading, kapal mendarat di pantai dekat sebuah desa kecil. Penduduk desa mengenalinya. Berita itu berlari cepat di kota, "Malin Kundang telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini". Seorang wanita tua berlari ke pantai untuk memenuhi saudagar kaya baru. Dia adalah ibu Malin Kundang ini. Dia ingin memeluknya, dirilis kesedihannya menjadi kesepian setelah sekian lama. Sayangnya, ketika ibu datang, Malin Kundang yang berada di depan berpakaian istri dan awak kapalnya membantah pertemuan yang tua wanita kesepian. Selama tiga kali ibunya meminta Malin Kundang dan tiga kali ia berteriak padanya.
Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya "Cukup, wanita tua! Saya tidak pernah memiliki ibu seperti Anda, wanita kotor dan jelek!" Setelah itu ia memerintahkan kru untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua lagi tapi pada saat itu dia penuh baik kesedihan dan angriness. Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang bahwa ia akan berubah menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan benar-benar berlayar
.
Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal yang besar rusak dan itu terlalu terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Ia dilemparkan oleh gelombang dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Itu benar-benar terlambat baginya untuk menghindari kutukan. Tiba-tiba,
ia berubah menjadi batu.
Terima kasih sobat telah membaca materi tentang UPDATE 2017 3 CERITA RAKYAT BAHASA INGGRIS (Jaka Tarub, Keong Mas dan Malin Kundang) dengan artinya. Semoga materi ini dapat memberi manfaat bagi sobat. Jangan lupa untuk menyimpan link berikut ini https://materi-pendidikan-indonesia.blogspot.com/2017/01/update-2017-3-cerita-rakyat-bahasa.html agar sobat bisa mengunjungi materi ini sewaktu-waktu. Baiklah sampai jumpa di postingan materi-materi selanjutnya.