Judul : 7 CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT PENDEK (Untuk 5 Orang tentang persahabatan, lucu, pendidikan, perempuan dan laki laki beserta unsur intrinsiknya)
Link : 7 CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT PENDEK (Untuk 5 Orang tentang persahabatan, lucu, pendidikan, perempuan dan laki laki beserta unsur intrinsiknya)
7 CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT PENDEK (Untuk 5 Orang tentang persahabatan, lucu, pendidikan, perempuan dan laki laki beserta unsur intrinsiknya)
Contoh Teks Naskah Drama
Berikut adalah contoh teks naskah drama singkat pendek untuk 5 orang pemeran laki laki dan perempuan tentang persahabatan.
Contoh 1
Berikut ini contoh teks naskah drama pendek 5 orang bertemakan persahabatan 3 perempuan dan 2 laki laki
Tema Drama: Sosial
Judul: Arti Seorang Sahabat
Jumlah Pemeran: 5 orang
Judul: Arti Seorang Sahabat
Jumlah Pemeran: 5 orang
1. Mimi
2. Ami
3. Linda
4. Jovan
5. Dion
Sinopsis
Ami adalah sahabat dari Mimi, Linda, Jovan, dan Dion. Berbeda dengan keempat sahabatnya, kehidupan Ami sangat sulit. Ami adalah sosok remaja yang hidup dibawah kemiskinan. Ami memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya di SMA lantaran tidak tega melihat kesehatan ibunya yang sering mengalami sakit-sakitan akibat terlalu bekerja keras demi membiayai pendidikan dirinya.
Karena kepedulian seorang sahabat, Ami pun bisa keluar dari kesulitan yang dia hadapi. Ami tetap bisa melanjutkan sekolahnya tanpa harus membebani orangtuanya.
Karena kepedulian seorang sahabat, Ami pun bisa keluar dari kesulitan yang dia hadapi. Ami tetap bisa melanjutkan sekolahnya tanpa harus membebani orangtuanya.
Baca Juga: 3 Contoh Teks drama pendek untuk 4 orang
Dialog Drama
Pada suatu hari, Mimi mendapati Ami sedang terlihat sangat gelisan. Mimi tertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan dengan si Ami. Tak ingin menyaksikan Ami terus menampilkan raut yang menyedihkan, maka Mimi langsung mencari tahu permasalahannya.
Mimi:
Ami, kamu kenapa? kok wajahmu terlihat sangat gelisah sekali? kamu ada masalah apa?
Ami:
Nggak kok, aku nggak ada apa-apa. Aku cuman nggak cukup tidur aja, makanya mukaku terlihat pucat.
Mimi:
Masalahnya, muka kamu nggak cuman terlihat pucat, tapi kamu seperti orang yang sedang kebingungan.
Ami pun berusaha mengelak.
Ami:
Ah kamu bisa aja sih! aku nggak kenapa-kenapa kok. Bener aku cuman nggak cukup tidur aja.
Mimi pun terdiam, dan tidak lama kemudian datanglah Linda.
Linda:
lagi pada ngapain disini? Oww... kamu kenapa, Ami? kok kamu kelihatan pucat amat?
Mimi:
Nah, benar kan, kalau kamu tuh terlihat nggak kayak biasanya. Udahlah, kamu ngomgong aja, ada apa sebenarnya?
Linda:
Iya Ami, kita ini kan sahabat. Kalau kamu ada masalah, coba cerita ke kami berdua. Kami pasti akan berusaha untuk membantu.
Ami tetap berusaha menutupi masalah yang dihadapinya, karena tidak ingin merepotkan kedua temannuya itu.
Ami:
Udahlah, aku nggak kenapa-kenapa kok. Kan tadi aku udah bilang, aku nggak cukup tidur.
Linda dan Mimi pun hanya bisa terdiam, dan 5 menit kemudian datanglah Jovan dan Dion.
Mimi:
Hi, guys.. kalian pada darimana?
Jovan:
Emm.. kami abis main daru rumah tante aku.
Dion:
Iya, tadi aku sama Jovan main sebentar kerumah tante si Jovan.
Linda:
Oh.. emang kalian pada ngapain disana?
Jovan:
Nggak papa, cuman silaturrahim aja, cuz udah lama nggak kesana.
Linda:
Oh.. gitu, baguslah!
Sama seperti Linda dan Mimi, Jovan dan Dion pun langsung menanyakan sesuatu kepada Ami yang dilihatnya tidak seperti biasanya.
Jovan:
Eh.. Ami, kamu kenapa?
Ami:
Aku kenapa emang?
Dion:
Yah.. kamu, orang ditanya bener-bener malah jawabnya gitu lagi!
Linda:
Nggak tahu si Ami nih.. aku yakin dia pasti lagi ada masalah, tapi nggak tahu kenapa dia nggak mau ngomong, padahal kita nih kan sahabat. Jadi gimana gitu kalau ada seorang sahabat yang nggak terbuka gini.
Mendengar ucapan Linda, Ami pun akhirnya tak kuasa untuk menutupi apa yang sedang dihadapinya.
Ami:
Sebenarnya aku nggak mau ngomong masalah aku, karena aku nggak mau kalian ikut terlibat dalam masalah aku, tapi karena kalian memaksa aku untuk ngomong, maka aku nggak punya pilihan.
Mimi:
Iya, nggap apa-apa, kamu ngomong aja!
Ami:
Aku akan berhenti sekolah.
Jovan:
Ha... berhenti sekolah? maksud kamu apaan?
Dion:
Iya, maksud kamu berhenti gimana, Ami?
Ami:
Aku nggak bisa menambah beban orangtuaku. Mereka bekerja siang-malam demi bisa menyekolahkan aku. Pas aku lihat ibuku sakit semalam, aku nggak mungkin lagi bergantung pada ibuku.
Keempat sahabat Ami pun terdiam sambil memikirkan jalan terbaik untuk Ami. Jovan kemudian memberikan usulan untuk Ami
Jovan:
Ok Ami, gimana kalau aku coba tanyakan ke tante aku barangkali dia butuh karyawan part time.
Dion:
Iya, tante kamu kan punya supermarket.
Linda:
Kyaknya itu ide bagus deh. Kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time, kamu kan bisa simpan uang kamu untuk biaya sekolah. Kamu mau kan, Ami?
Ami menerima penawaran Jovan.
Ami:
Baiklah kalau begitu, aku pasti mau kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time.
Jovan:
Sip! kamu tenang aja, aku yakin tanteku butuh karyawan tambahan soalnya pas aku maen kesana kemarin ada salah satu karyawannya yang keluar.
Teman-teman Ami akhirnya dengan semeringah melihat Ami kembali bisa tersenyum. Ami pun akhirnya diterima bekerja di supermarket tantenya Jovan, dan dia tidak jadi keluar sekolah.
Pada suatu hari, Mimi mendapati Ami sedang terlihat sangat gelisan. Mimi tertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan dengan si Ami. Tak ingin menyaksikan Ami terus menampilkan raut yang menyedihkan, maka Mimi langsung mencari tahu permasalahannya.
Mimi:
Ami, kamu kenapa? kok wajahmu terlihat sangat gelisah sekali? kamu ada masalah apa?
Ami:
Nggak kok, aku nggak ada apa-apa. Aku cuman nggak cukup tidur aja, makanya mukaku terlihat pucat.
Mimi:
Masalahnya, muka kamu nggak cuman terlihat pucat, tapi kamu seperti orang yang sedang kebingungan.
Ami pun berusaha mengelak.
Ami:
Ah kamu bisa aja sih! aku nggak kenapa-kenapa kok. Bener aku cuman nggak cukup tidur aja.
Mimi pun terdiam, dan tidak lama kemudian datanglah Linda.
Linda:
lagi pada ngapain disini? Oww... kamu kenapa, Ami? kok kamu kelihatan pucat amat?
Mimi:
Nah, benar kan, kalau kamu tuh terlihat nggak kayak biasanya. Udahlah, kamu ngomgong aja, ada apa sebenarnya?
Linda:
Iya Ami, kita ini kan sahabat. Kalau kamu ada masalah, coba cerita ke kami berdua. Kami pasti akan berusaha untuk membantu.
Ami tetap berusaha menutupi masalah yang dihadapinya, karena tidak ingin merepotkan kedua temannuya itu.
Ami:
Udahlah, aku nggak kenapa-kenapa kok. Kan tadi aku udah bilang, aku nggak cukup tidur.
Linda dan Mimi pun hanya bisa terdiam, dan 5 menit kemudian datanglah Jovan dan Dion.
Mimi:
Hi, guys.. kalian pada darimana?
Jovan:
Emm.. kami abis main daru rumah tante aku.
Dion:
Iya, tadi aku sama Jovan main sebentar kerumah tante si Jovan.
Linda:
Oh.. emang kalian pada ngapain disana?
Jovan:
Nggak papa, cuman silaturrahim aja, cuz udah lama nggak kesana.
Linda:
Oh.. gitu, baguslah!
Sama seperti Linda dan Mimi, Jovan dan Dion pun langsung menanyakan sesuatu kepada Ami yang dilihatnya tidak seperti biasanya.
Jovan:
Eh.. Ami, kamu kenapa?
Ami:
Aku kenapa emang?
Dion:
Yah.. kamu, orang ditanya bener-bener malah jawabnya gitu lagi!
Linda:
Nggak tahu si Ami nih.. aku yakin dia pasti lagi ada masalah, tapi nggak tahu kenapa dia nggak mau ngomong, padahal kita nih kan sahabat. Jadi gimana gitu kalau ada seorang sahabat yang nggak terbuka gini.
Mendengar ucapan Linda, Ami pun akhirnya tak kuasa untuk menutupi apa yang sedang dihadapinya.
Ami:
Sebenarnya aku nggak mau ngomong masalah aku, karena aku nggak mau kalian ikut terlibat dalam masalah aku, tapi karena kalian memaksa aku untuk ngomong, maka aku nggak punya pilihan.
Mimi:
Iya, nggap apa-apa, kamu ngomong aja!
Ami:
Aku akan berhenti sekolah.
Jovan:
Ha... berhenti sekolah? maksud kamu apaan?
Dion:
Iya, maksud kamu berhenti gimana, Ami?
Ami:
Aku nggak bisa menambah beban orangtuaku. Mereka bekerja siang-malam demi bisa menyekolahkan aku. Pas aku lihat ibuku sakit semalam, aku nggak mungkin lagi bergantung pada ibuku.
Keempat sahabat Ami pun terdiam sambil memikirkan jalan terbaik untuk Ami. Jovan kemudian memberikan usulan untuk Ami
Jovan:
Ok Ami, gimana kalau aku coba tanyakan ke tante aku barangkali dia butuh karyawan part time.
Dion:
Iya, tante kamu kan punya supermarket.
Linda:
Kyaknya itu ide bagus deh. Kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time, kamu kan bisa simpan uang kamu untuk biaya sekolah. Kamu mau kan, Ami?
Ami menerima penawaran Jovan.
Ami:
Baiklah kalau begitu, aku pasti mau kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time.
Jovan:
Sip! kamu tenang aja, aku yakin tanteku butuh karyawan tambahan soalnya pas aku maen kesana kemarin ada salah satu karyawannya yang keluar.
Teman-teman Ami akhirnya dengan semeringah melihat Ami kembali bisa tersenyum. Ami pun akhirnya diterima bekerja di supermarket tantenya Jovan, dan dia tidak jadi keluar sekolah.
Contoh 2
Contoh teks naskah drama pendek singkat tentang pendidikan untuk 5 orang beserta unsur intrinsiknya
Judul:
Malas Kok Dipelihara
Tema: Pendidikan, Anak Sekolah
Pesan Moral: Jangan malas untuk belajar karena belajar untuk masa depan kita sendiri
Malas Kok Dipelihara
Tema: Pendidikan, Anak Sekolah
Pesan Moral: Jangan malas untuk belajar karena belajar untuk masa depan kita sendiri
Baca Juga: Contoh Teks Cerita Ulang Singkat
Para Pemain:
Ninno (Ayah)
Watty (Ibu)
Adite (anak)
Parise (anak)
Yajitte (anak)
Ninno (Ayah)
Watty (Ibu)
Adite (anak)
Parise (anak)
Yajitte (anak)
Narasi
Di pinggiran kota, di sebuah kampung kecil yang penduduknya hampir maju terdapat sebuah keluarga yang cukup bahagia. Keluarga tersebut tak kurang suatu apapun kecuali pendidikan. Keluarga tersebut memiliki anak kembar tiga yang saat ini sudah menginjak sekolah sma.
Mereka baru masuk sekolah menengah atas, masih tahun pertama tetapi salah satu dari mereka ada yang sangat malas belajar. Ingin tahu seperti apa ceritanya?
Mereka baru masuk sekolah menengah atas, masih tahun pertama tetapi salah satu dari mereka ada yang sangat malas belajar. Ingin tahu seperti apa ceritanya?
Dialog
Ninno: Bu….! Anak-anak sudah siang kok belum berangkat ke sekolah?
Watty: Lagi siap-siap pak, lagi pada mandi! La bapak ini kenapa to, wong anak-anak yang mau sekolah kok bapak yang sibuk, enggak ada pekerjaan pak?
Ninno: Ya bapak kan perhatian sama anak, apa salah Bu?
Watty: Lagi siap-siap pak, lagi pada mandi! La bapak ini kenapa to, wong anak-anak yang mau sekolah kok bapak yang sibuk, enggak ada pekerjaan pak?
Ninno: Ya bapak kan perhatian sama anak, apa salah Bu?
Watty: Ya tidak. Adit…… Paris…… Yajit….. sudah siang nak, hayo lekas pakai baju!
Adite: Iya bu…..!
Parise: Ibu ini, ya ini kita sedang pakai baju!
Yajitte: Iya!
Watty: Iya cepat, sarapan lalu berangkat, bapak sudah menunggu dari tadi!
Adite, Parise, Yajitte: Ya….
Adite: Iya bu…..!
Parise: Ibu ini, ya ini kita sedang pakai baju!
Yajitte: Iya!
Watty: Iya cepat, sarapan lalu berangkat, bapak sudah menunggu dari tadi!
Adite, Parise, Yajitte: Ya….
Tak lama setelah itu mereka sudah berangkat. Adite, Parise dan Yajitte di antar oleh bapak mereka sampai di gerbang sekolah.
Ninno: Sudah sana, sekolah yang benar ya, jangan nakal!
Adite: Iya pak..
Parise: Pak uang jajannya belum?
Yajitte: Iya pak, pulangnya kan lama!
Ninno: ya, ya… ini!
Parise: Ya sudah kami masuk pak!
Yajitte: Salah nikung…!
Ninno: Dasar anak kecil, bercanda saja!
Ninno: Sudah sana, sekolah yang benar ya, jangan nakal!
Adite: Iya pak..
Parise: Pak uang jajannya belum?
Yajitte: Iya pak, pulangnya kan lama!
Ninno: ya, ya… ini!
Parise: Ya sudah kami masuk pak!
Yajitte: Salah nikung…!
Ninno: Dasar anak kecil, bercanda saja!
Ayah Ninno pun langsung kembali ke rumah setelah mengantar mereka. Di sekolah, mereka belajar seperti layaknya anak sekolah. Namun Adite terlihat tidak begitu memperhatikan guru. Ia lebih banyak bermain dengan buku dan pensil yang ia miliki.
Adite: Malas benar hari ini, baru berangkat sudah dikasih tugas!
Parise: Namanya juga anak sekolah, ya di kasih tugas dong….
Adite: Tapi kan baru masuk, ya berkenalan dulu atau apa kan bisa
Yajitte: Aneh kamu tu, justru kalau tidak belajar kita yang rugi!
Adite: Memang rugi kenapa?
Parise: Kan sudah bayar iuran sekolah! Begitu saja tidak tahu!
Adite: Sok kamu ini Parise, yang bayar kan bapak ya yang rugi bapak lah!
Yajitte: Sudah, sudah, kita pulang saja langsung!
Mereka pun pulang ke rumah, drama siswa malas belajar. Sesampainya di rumah mereka langsung istirahat.
Watty: Anak-anak, makan dulu, setelah itu sholat ya. Setelah sholat tidur dulu, baru setelah itu boleh main. Tapi jangan lupa belajar!
Adite, Parise dan Yajitte: Iya bu….
Watty: Duh anak ibu, pintar-pintar deh… (sembari meninggalkan mereka)
Yajitte: Setelah ini main game yuk, kamu kan kemarin kalah
Parise: Iya, iya yang menang kemarin. Tunggu, hari ini pasti aku yang menang
Yajitte: Ya lihat aja nanti. Yang kalah bantu mengerjakan tugas ya!
Adite: Iya, aku ikut, kalian harus bantu tugas aku ya!
Parise & Yajitte: Kalau kamu menang!
Adite: Pasti!
Awalnya kegiatan belajar mereka berjalan dengan baik tanpa hambatan yang berarti tapi beberapa bulan kemudian Adite mulai lupa belajar.
Ninno: Dit, dari tadi main game terus, sudah. Makan sana, setelah itu belajar!
Adite: Ini kan hari minggu Yah!
Parise & Yajitte: Iya Yah!
Ninno: Hari minggu juga bukan berarti libur belajar nak. Meski sebentar, belajar harus dibiasakan.
Adite: Malas ah!
Parise: Kalau aku sih tadi sudah Yah, tugas dari Ibu Guru sudah selesai.
Yajitte: Aku juga sudah Yah, tinggal Adite yang belum mengerjakan tugas!
Adite: Iya, iya….
Ninno: Ya sudah, pokoknya ayah tidak mau tahu, kalian harus belajar meski sebentar. (Pergi meninggalkan mereka)
Satu jam kemudian
Watty: Adit….. kamu kok main game sendiri, Paris dan Yajit sudah istirahat tidur siang tuh!
Adite: Ya Bu, tanggung!
Watty: Ayah tadi bilang apa?
Adite: Iya bu…
Karena terlalu asyik bermain game akhirnya Adit lupa untuk mengerjakan tugas. Malam harinya ia langsung tertidur pulas sementara kedua saudaranya masih sempat belajar. Akhirnya di sekolah pun Adit di hukum.
Adite: Eh… tunggu, tunggu…!
Parise: Kenapa sih dit?
Yajitte: Iya kamu ini seperti ayam mau bertelur saja!
Adite: Aku minta tugas kalian, cepat, aku lupa mengerjakan tugasku kemarin.
Yajitte: Aduh adit…. Mana sempat, ini sudah mau masuk!
Parise: Lagian kamu ini bandel sih, sudah di ingatkan.
Yajitte: Pasti nanti tidak selesai dan kamu kena hukum (sambil menyerahkan buku tugasnya)
Adite: Enggak lah, pasti selesai.
Karena tidak selesai akhirnya Adite dan Yajitte dihukum. Adit dihukum karena tidak mengerjakan tugas sedangkan Yajitte di hukum karena memberi contekan. Hanya Parise yang tidak di hukum.
Yajitte: Kamu sih Dit, aku jadi di hukum juga!
Adite: Ya maaf!
Parise: Makanya, lain kali jangan malas belajar! Ingat kata ayah, belajar itu untuk kita sendiri, coba nih seperti aku jadi di sayang ibu guru dan pak guru, kan enak!
Yajitte: Iya benar Dit, besok kamu jangan malas belajar deh!
Adite: Iya deh, aku janji…!
Parise: Ya sudah..
Yajitte: Iya, yuk kita pulang, yang penting besok jangan sampai di hukum lagi.
Begitulah, akhirnya anak-anak pak Ninno dan bu Watty kompak untuk semangat belajar. Adite, Parise dan Yajitte berjanji kepada orang tuanya untuk rajin belajar. Dan orang tua mereka pun akhirnya memberikan kejutan yaitu membelikan mainan game baru, dengan syarat mereka harus mendapatkan peringkat di sekolah.
Adite: Malas benar hari ini, baru berangkat sudah dikasih tugas!
Parise: Namanya juga anak sekolah, ya di kasih tugas dong….
Adite: Tapi kan baru masuk, ya berkenalan dulu atau apa kan bisa
Yajitte: Aneh kamu tu, justru kalau tidak belajar kita yang rugi!
Adite: Memang rugi kenapa?
Parise: Kan sudah bayar iuran sekolah! Begitu saja tidak tahu!
Adite: Sok kamu ini Parise, yang bayar kan bapak ya yang rugi bapak lah!
Yajitte: Sudah, sudah, kita pulang saja langsung!
Mereka pun pulang ke rumah, drama siswa malas belajar. Sesampainya di rumah mereka langsung istirahat.
Watty: Anak-anak, makan dulu, setelah itu sholat ya. Setelah sholat tidur dulu, baru setelah itu boleh main. Tapi jangan lupa belajar!
Adite, Parise dan Yajitte: Iya bu….
Watty: Duh anak ibu, pintar-pintar deh… (sembari meninggalkan mereka)
Yajitte: Setelah ini main game yuk, kamu kan kemarin kalah
Parise: Iya, iya yang menang kemarin. Tunggu, hari ini pasti aku yang menang
Yajitte: Ya lihat aja nanti. Yang kalah bantu mengerjakan tugas ya!
Adite: Iya, aku ikut, kalian harus bantu tugas aku ya!
Parise & Yajitte: Kalau kamu menang!
Adite: Pasti!
Awalnya kegiatan belajar mereka berjalan dengan baik tanpa hambatan yang berarti tapi beberapa bulan kemudian Adite mulai lupa belajar.
Ninno: Dit, dari tadi main game terus, sudah. Makan sana, setelah itu belajar!
Adite: Ini kan hari minggu Yah!
Parise & Yajitte: Iya Yah!
Ninno: Hari minggu juga bukan berarti libur belajar nak. Meski sebentar, belajar harus dibiasakan.
Adite: Malas ah!
Parise: Kalau aku sih tadi sudah Yah, tugas dari Ibu Guru sudah selesai.
Yajitte: Aku juga sudah Yah, tinggal Adite yang belum mengerjakan tugas!
Adite: Iya, iya….
Ninno: Ya sudah, pokoknya ayah tidak mau tahu, kalian harus belajar meski sebentar. (Pergi meninggalkan mereka)
Satu jam kemudian
Watty: Adit….. kamu kok main game sendiri, Paris dan Yajit sudah istirahat tidur siang tuh!
Adite: Ya Bu, tanggung!
Watty: Ayah tadi bilang apa?
Adite: Iya bu…
Karena terlalu asyik bermain game akhirnya Adit lupa untuk mengerjakan tugas. Malam harinya ia langsung tertidur pulas sementara kedua saudaranya masih sempat belajar. Akhirnya di sekolah pun Adit di hukum.
Adite: Eh… tunggu, tunggu…!
Parise: Kenapa sih dit?
Yajitte: Iya kamu ini seperti ayam mau bertelur saja!
Adite: Aku minta tugas kalian, cepat, aku lupa mengerjakan tugasku kemarin.
Yajitte: Aduh adit…. Mana sempat, ini sudah mau masuk!
Parise: Lagian kamu ini bandel sih, sudah di ingatkan.
Yajitte: Pasti nanti tidak selesai dan kamu kena hukum (sambil menyerahkan buku tugasnya)
Adite: Enggak lah, pasti selesai.
Karena tidak selesai akhirnya Adite dan Yajitte dihukum. Adit dihukum karena tidak mengerjakan tugas sedangkan Yajitte di hukum karena memberi contekan. Hanya Parise yang tidak di hukum.
Yajitte: Kamu sih Dit, aku jadi di hukum juga!
Adite: Ya maaf!
Parise: Makanya, lain kali jangan malas belajar! Ingat kata ayah, belajar itu untuk kita sendiri, coba nih seperti aku jadi di sayang ibu guru dan pak guru, kan enak!
Yajitte: Iya benar Dit, besok kamu jangan malas belajar deh!
Adite: Iya deh, aku janji…!
Parise: Ya sudah..
Yajitte: Iya, yuk kita pulang, yang penting besok jangan sampai di hukum lagi.
Begitulah, akhirnya anak-anak pak Ninno dan bu Watty kompak untuk semangat belajar. Adite, Parise dan Yajitte berjanji kepada orang tuanya untuk rajin belajar. Dan orang tua mereka pun akhirnya memberikan kejutan yaitu membelikan mainan game baru, dengan syarat mereka harus mendapatkan peringkat di sekolah.
--- Tamat ---
Terima kasih sobat telah membaca materi tentang 7 CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT PENDEK (Untuk 5 Orang tentang persahabatan, lucu, pendidikan, perempuan dan laki laki beserta unsur intrinsiknya). Semoga materi ini dapat memberi manfaat bagi sobat. Jangan lupa untuk menyimpan link berikut ini https://materi-pendidikan-indonesia.blogspot.com/2017/11/7-contoh-teks-naskah-drama-singkat.html agar sobat bisa mengunjungi materi ini sewaktu-waktu. Baiklah sampai jumpa di postingan materi-materi selanjutnya.