Judul : 3 Kekuatan Bangsa Asing Yang Masuk ke Wilayah Indonesia.
Link : 3 Kekuatan Bangsa Asing Yang Masuk ke Wilayah Indonesia.
3 Kekuatan Bangsa Asing Yang Masuk ke Wilayah Indonesia.
Masuknya 3 Kekuatan Asing ke Wilayah Indonesia.
Kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari banyaknya negara penjajah yang datang ke Bumi Nusantara. Semua negara tersebut memiliki tujuan yang sama aitu merampas kekayaan alam Indonesia. Terutama hasil rempah-rempah, minyak bumi, emas, batu bara, dan barang-barang berharga lainnya.
Kekuatan asing yang pernah menjajah Indonesia, antara lain Portugis, SPanyol, Belanda, dan Inggris. Masa penjajahan tersebut terjadi pada abad ke 15-16 atau yang biasa disebut dengan abad penjajahan Samudera. Berikut ini akan dibahas satu persatu latar belakang datangnya para penjajah ke bumi Nusantara.
1. Armada Dagang Portugis.
Kedatangan penjajah dari bangsa portugis dipimpin oleh Pangeran Henry. Dia merupakan seorang pelaut yang telah sampai di pantai Barat Afrika dan menemukan emas di sana. Pada tahun 1487, Bartholomeus Diaz jug mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut dengan Tanjing Harapan. Kemudian perjalanannya dilanjutkan oleh Vasco da Gama dan sampai di Goa (india).
Ahmad Mansur Suryanegara (2010:158) mengatakan, pada tahun 1511 penjajah Katholik Portugis berhasil menguasai Malaka dan Ternate setelah melakukan peperangan dengan Sultan Mahmud Syah (Sultan Malaka). Pada saat imperialis Khatolik Portugis berhasil menguasai Malaka, kesultanan Demak melakukan perlawanan bersenjata untuk merebut kembali Malaka, pada tahun 1512 M.
Sejak dulu, selat Malaka memiliki posisi ang sangat strategis. Karena alasan itu, Portugis berusaha menguasai selat ini dengan beragam cara. Salah satunya pendekatan militer. Ilustrasi ini menggambarkan betapa pertempuran dahsyat pernah terjadi antara Armada Islam gabungan tanah Jawa pimpinan Pati Unus yang berusaha mengusir Portugis dari Malaka. sumber.www.google.com/image |
Ketika orang portugis menjajah Indonesia, mereka telah melakukan kejahatan seperti monopoli perdagangan cengkih sehingga mengakibatkan kerugian besar yang dialami Ternate. Selain itu, Purtugis juga telah membunuh Sultan Hairun dan telah menyebarkan agama Katholik kepada masyarakat Indonesia. Karena bentuk kejahatan-kejahatan itulah portugis diusir mundur dari Maluku, meskipun masih melanjutkan perjalanannya di Jawa untuk merampas kekayaan alam lainnya.
2. Bangsa Spanyol di Maluku (Malaka)
Ketika imperialis Portugis belum berhasil di usir oleh umat islam dari Indonesia, datanglah kekuatan imperialis Katholik Spanyol di Malaka di bawah pimpinan Magelhaens. Mereka berlayar sampei di Filipina selatan atau Kesultanan Solo pada tahun 1521 M. Portugis dan Spanyol saling bersaing dan berusaha melakukan pendekatan terhadap kesultanan Tidore dan Ternate yang ada di belahan utara Indonesia.
Sekitar 50tahun kemudia, pada tahun 1575, kekuatan Portugis dan Spanyol berhasil diusir oleh Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun) dari Kesultanan Ternate. hal ini dikarenakan penjajah portugis tidak mampu bekerjasama dengan islam. Sebab, penyebaran agama Kristen di bumi Nusantara semakin meluas dan tidak dapat diterima oleh masyarakat waktu itu. Setelah itu, Poetugis kembali berlayar ke Sumatra dan Jawa.
Pada aal abad ke-17 M. umat islam Indonesia menghadapi dobel tantangan berat dari imperialis Barat. Apa yang dilakukan Portugis dan Spanyol, kemudian dilanjutkan dengan menghadapi tantangan imperialis Belanda dan Inggris. Postugis baru meninggalkan Tidore setelah Sultan Baabullah dari Ternate berhasil mengalahkan Portugis. Setelah itu, kekuasaan Portugis di Maluku Berakhir.
Bangsa Portugis dan SPanyol di Nusantara meninggalkan banyak peninggalan yang sampai sekarang masih dapat ditemui dan dirasakan, baik berupa pengaruh kebudayaan, bangunan, bahan makanan, dan tektik pengolahan. Tetapi, bangsa Portugis lebih banyak berperan daripada bangsa Spanyol yang harus meninggalkan Maluku dan lebih memusatkan diri di Filipina. Salah satu "warisan" bangsa Portugis dan Spanyol adalah penginjiln ang pertama kali dilakukan oleh pada 1523. (sumber. http://thpardede.wordpress.com). |
3. Dominasi VOC Belanda.
Pada Tahun 1602 telah terbentuk perserikatan maskapai Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Amsterdam. Sejak dibentuknya VOC tersebut, mereka diberikan hak dalam memonopoli perdagangan di wilayah antara Amerika Selatan sampai Afrika. Selain itu, VOC juga diberi hak untuk memiliki angkatan perang dan menjelajah negeri lainnya.
Dari sini dapat dilihat bahwa organisasi VOC dibentuk bukan untuk menciptakan ketentraman dan kemakmuran. Akan tetapi sebaliknya, VOC dibentuk untuk merampas dan menjajah bumi Indonesia dan mengambil semua kekayaan yang ada di Nusantara.
Adapun sebab kemunduran VOC dikarenakan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
- Pegawai VOC banyak yang korupsi
- Terdapat persaingan ketat terhadap bangsa penjajah lainnya, yaitu The East India Company yang berasal dari Inggris.
- Biaya perang dan penjajahan wilayah lainnya membengkak semakin besar.
Tujuan utama pembentukan VOC, seperti tercermin dalam perundingan 15 Januari 1602, adalah untuk "menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air". Kata "musuh" saat itu menunjuk pada bangsa Portugis dan SPanyol yang pada kurun Juni 1580-Desember 1640 bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia, Melalui VOC, Belanda berusaha memanfaatkan kepulauan Nusantara sebagai lading penghasil kekayaannya; meskipun harus dengan kezaliman terhadap penduduknya (sumber, http://id.wikipedia.org/wiki). |
Terima kasih sobat telah membaca materi tentang 3 Kekuatan Bangsa Asing Yang Masuk ke Wilayah Indonesia.. Semoga materi ini dapat memberi manfaat bagi sobat. Jangan lupa untuk menyimpan link berikut ini https://materi-pendidikan-indonesia.blogspot.com/2016/08/3-kekuatan-bangsa-asing-yang-masuk-ke.html agar sobat bisa mengunjungi materi ini sewaktu-waktu. Baiklah sampai jumpa di postingan materi-materi selanjutnya.