Judul : 7 CONTOH TEKS DIALOG INTERAKTIF SINGKAT 2017 di TV (tentang Pendidikan, Kebersihan, Lingkungan, Kenakalan Remaja dan Kesehatan)
Link : 7 CONTOH TEKS DIALOG INTERAKTIF SINGKAT 2017 di TV (tentang Pendidikan, Kebersihan, Lingkungan, Kenakalan Remaja dan Kesehatan)
7 CONTOH TEKS DIALOG INTERAKTIF SINGKAT 2017 di TV (tentang Pendidikan, Kebersihan, Lingkungan, Kenakalan Remaja dan Kesehatan)
Dialog Interaktif
Pengertian Dialog Interaktif
Pengertian dialog interaktif adalah dialog yang dilakukan di televisi atau radio yang dapat melibatkan pemirsa dan pendengar melalui telepon.
Contoh Dialog Interaktif
Setelah sebelumnya kita memahami apa itu dialog interaktif, sekarang kita bergerak menuju 7 contoh dialog interaktif di televisi (tv) tentang pendidikan, kebersihan
Contoh 1
Contoh pertama yaitu contoh dialog interaktif singkat tentang pendidikan
Belajar Membuat Kalimat
Guru : Selamat Pagi anak-anak (sambil meletakkan buku)
Siswa : Selamat pagi Pak Guru… (semua siswa berdiri)
Guru : Pagi ini, pelajaran bahasa Indonesia. Siapa yang ingat apa yang kita pelajari kemarin?
Riri : Saya pak! (mengacungkan telunjuknya)
Guru : Iya, kamu Riri. Apa yang dipelajari kemarin? (pandangan mengarah pada Riri)
Riri : Membuat kalimat, Pak ! (sambil membaca buku)
Guru : Ya, benar. Sekarang siapa yang bisa membuat kalimat dengan kata “perang” ?
Dino : Saya Pak. (sambil mengacungkan tangan)
Guru : Ya, kamu Dino!
Dino :Karena berbeda pendapat, Sasa dan Nina berperang mulut.
Guru : Bagus! coba kamu Sinta! (member acungan jempol pada Dino)
Sinta : Ayah ke kantor pos membeli perang-ko…
Guru: Ya, bagus Sinta sudah mencoba. Tetapi kata perangko itu salah, tidak sama artinya dengan Perang. Prangko adalah sebuah barang atau benda yang digunakan untuk mengirim surat lewat kantor pos. Kalau perang itu kegiatan atau tindakan seperti pelajaran sejarah yang kita pelajari kemarin mengenai “Perang Dunia kedua”. Prangko tidak menggunakan huruf “e”, Prangko bukan perangko. Nah, anak-anak semua tau kan sekarang, yang dimaksud dengan perang? (menjelaskan panjajng lebar)
Siswa : Mengerti pak………(serentak)
Guru : Sinta, kamu sudah jelas? (sambil memperhatikan Sinta)
Sinta : Sudah pak! (dengan santun)
Guru : Bagus! Siapa yang mau mencoba lagi?
Lala : Saya pak!
Guru : Ya, kamu Lala……
Lala : Perang dunia kedua sudah tercatat didalam sejarah dunia.
Guru : Ya, bagus Lala. Semua sudah jelas?
Siswa : Sudah Pak Guru….(serempak)
Guru : Kalau Begitu, mari kita akhiri pelajaran pada pagi ini dilanjutkan dengan istirahat.
Selamat pagi anak-anak. (sambil menata buku)
Siswa : Selamat pagi Pak Guru.(semua siswa duduk dan tangan di atas meja).
Guru : Selamat Pagi anak-anak (sambil meletakkan buku)
Siswa : Selamat pagi Pak Guru… (semua siswa berdiri)
Guru : Pagi ini, pelajaran bahasa Indonesia. Siapa yang ingat apa yang kita pelajari kemarin?
Riri : Saya pak! (mengacungkan telunjuknya)
Guru : Iya, kamu Riri. Apa yang dipelajari kemarin? (pandangan mengarah pada Riri)
Riri : Membuat kalimat, Pak ! (sambil membaca buku)
Guru : Ya, benar. Sekarang siapa yang bisa membuat kalimat dengan kata “perang” ?
Dino : Saya Pak. (sambil mengacungkan tangan)
Guru : Ya, kamu Dino!
Dino :Karena berbeda pendapat, Sasa dan Nina berperang mulut.
Guru : Bagus! coba kamu Sinta! (member acungan jempol pada Dino)
Sinta : Ayah ke kantor pos membeli perang-ko…
Guru: Ya, bagus Sinta sudah mencoba. Tetapi kata perangko itu salah, tidak sama artinya dengan Perang. Prangko adalah sebuah barang atau benda yang digunakan untuk mengirim surat lewat kantor pos. Kalau perang itu kegiatan atau tindakan seperti pelajaran sejarah yang kita pelajari kemarin mengenai “Perang Dunia kedua”. Prangko tidak menggunakan huruf “e”, Prangko bukan perangko. Nah, anak-anak semua tau kan sekarang, yang dimaksud dengan perang? (menjelaskan panjajng lebar)
Siswa : Mengerti pak………(serentak)
Guru : Sinta, kamu sudah jelas? (sambil memperhatikan Sinta)
Sinta : Sudah pak! (dengan santun)
Guru : Bagus! Siapa yang mau mencoba lagi?
Lala : Saya pak!
Guru : Ya, kamu Lala……
Lala : Perang dunia kedua sudah tercatat didalam sejarah dunia.
Guru : Ya, bagus Lala. Semua sudah jelas?
Siswa : Sudah Pak Guru….(serempak)
Guru : Kalau Begitu, mari kita akhiri pelajaran pada pagi ini dilanjutkan dengan istirahat.
Selamat pagi anak-anak. (sambil menata buku)
Siswa : Selamat pagi Pak Guru.(semua siswa duduk dan tangan di atas meja).
Contoh 2
Contoh yang ke-2 yaitu contoh teks dialog interaktif singkat tentang kebersihan
Kebersihan pangkal Kesehatan
Fadli, Ikbal, & Sukamto : Assalamualaikum
Indah : Waalaikumsalam
Fadli, Ikbal & Sukamto : Alhamdulillah, kami baik.
Sukamto : Oh ya, kami perhatikan dari sana Indah sedang sibuk. Emang Indah lagi sibuk apa sih?
Ikbal : Iya, dari tadi kami perhatikan Indah sibuk.
Indah : Oh… saya lagi bersih-bersih rumah saya dan halaman saya.
Fadli : Apa-apa saja sih, yang kamu bersihkan?
Indah : Pertama, saya membersihkan ruangan, seperti : ruang tamu, ruang tidur dan ruang dapur.
Fadli : Oh ya, Indah… kamu kan ada halaman belakang dan saya lihat banyak sampah-sampah membersihkannya?
Indah : Itu pasti. Karena akan ada tempat berkembang biak nyamuk. Apabila kita sering-sering digigit sama nyamuk itu kita akan terkena penyakit DBD.
Ikbal : Apa sih, nama nyamuknya dan apa pengertian DBD?
Indah : Sini Indah jelaskan. Nama nyamuk ini adalah nyamuk malaria atau disebut juga dengan Aides aighepty yang berasal dari bahasa latin. Dan pengertian DBD adalah demam berdarah. Apabila sudah parah dapat mengakibatkan kematian.
Sukamto : Jadi, agar itu tidak terjadi, kita harus mencegahnya gimana?
Indah : Pertanyaan yang bagus. Cara mencegahnya : 1. Terutama bagi yang memiliki bak mandi,kita setiap hari harus selalu menguras air atau membersihkannya 2. Bagi yang mempunyai selokan di depan rumahnya selalu di bersihkan dan 3. Apabila di rumah kita ada kaleng-kaleng bekas yang sudah di bakar, tanamlah atau kuburlah benda tersebut. Tapi ini bagiyang tidak memiliki tempat sampah atau sampahnya hanya di bakar.
Ikbal : Oh iya, Indah, ngapain sih kita harus bersih-bersih jadinya kan kita sibuk dan capek.
Indah : Astaghfirullah… kamu ya, Fadli kan sudah saya jelaskan bahwa Kebersihan pangkal Kesehatan
Sukamto : Dasar si Fadli aja yang malas, Indah
Indah, Ikbal& Sukamto : Ha…ha…ha…ha…
Ikbal : Sepertinya kami harus pulang, soalnya hari sudah gelap.
fadli : Oh iya, Indah.
Sukamto : Kita lanjutkan di sekolah aja tentang tadi. Oh iya, terima kasih ya, sudah memberitahu tentang Kebersihan pangkal Kesehatan
Indah : Oh iya, sama-sama
Fadli, Ikbal & Sukamto : Ya udah ya… Assalamualaikum
Indah : Waalaikumsalam
Fadli, Ikbal, & Sukamto : Assalamualaikum
Indah : Waalaikumsalam
Fadli, Ikbal & Sukamto : Alhamdulillah, kami baik.
Sukamto : Oh ya, kami perhatikan dari sana Indah sedang sibuk. Emang Indah lagi sibuk apa sih?
Ikbal : Iya, dari tadi kami perhatikan Indah sibuk.
Indah : Oh… saya lagi bersih-bersih rumah saya dan halaman saya.
Fadli : Apa-apa saja sih, yang kamu bersihkan?
Indah : Pertama, saya membersihkan ruangan, seperti : ruang tamu, ruang tidur dan ruang dapur.
Fadli : Oh ya, Indah… kamu kan ada halaman belakang dan saya lihat banyak sampah-sampah membersihkannya?
Indah : Itu pasti. Karena akan ada tempat berkembang biak nyamuk. Apabila kita sering-sering digigit sama nyamuk itu kita akan terkena penyakit DBD.
Ikbal : Apa sih, nama nyamuknya dan apa pengertian DBD?
Indah : Sini Indah jelaskan. Nama nyamuk ini adalah nyamuk malaria atau disebut juga dengan Aides aighepty yang berasal dari bahasa latin. Dan pengertian DBD adalah demam berdarah. Apabila sudah parah dapat mengakibatkan kematian.
Sukamto : Jadi, agar itu tidak terjadi, kita harus mencegahnya gimana?
Indah : Pertanyaan yang bagus. Cara mencegahnya : 1. Terutama bagi yang memiliki bak mandi,kita setiap hari harus selalu menguras air atau membersihkannya 2. Bagi yang mempunyai selokan di depan rumahnya selalu di bersihkan dan 3. Apabila di rumah kita ada kaleng-kaleng bekas yang sudah di bakar, tanamlah atau kuburlah benda tersebut. Tapi ini bagiyang tidak memiliki tempat sampah atau sampahnya hanya di bakar.
Ikbal : Oh iya, Indah, ngapain sih kita harus bersih-bersih jadinya kan kita sibuk dan capek.
Indah : Astaghfirullah… kamu ya, Fadli kan sudah saya jelaskan bahwa Kebersihan pangkal Kesehatan
Sukamto : Dasar si Fadli aja yang malas, Indah
Indah, Ikbal& Sukamto : Ha…ha…ha…ha…
Ikbal : Sepertinya kami harus pulang, soalnya hari sudah gelap.
fadli : Oh iya, Indah.
Sukamto : Kita lanjutkan di sekolah aja tentang tadi. Oh iya, terima kasih ya, sudah memberitahu tentang Kebersihan pangkal Kesehatan
Indah : Oh iya, sama-sama
Fadli, Ikbal & Sukamto : Ya udah ya… Assalamualaikum
Indah : Waalaikumsalam
Contoh 3
Contoh ke3 yaitu contoh dialog interaktif singkat tentang kenakalan remaja
Alviana : ”Selamat pagi pemirsa, jumpa lagi dengan saya Alviana Ummu Salamah”
Rizqy : “ Dan saya Rizqy Nur Syahputra “
Alviana & Rizqy : “Dalam acara “DIALOG INTERAKTIF” ”
Rizqy : ”Pagi kali ini dialog interaktif akan membahas tentang “KENAKALAN REMAJA
INDONESIA””
Alviana : “Untuk membahas tema kita kali ini saya tidak sendiri, tentunya bersama
para Narasumber Ibu Dian Virdita selaku ketua KNPA Indonesia. Apa kabar
ibu?”
Dian : ”Baik.”.
Rizqy : “Dan di sampingnya juga ada Ibu Winda Ramadhani Psikolog dari Surabaya
dan juga Ibu Chayaningsih guru BK dari SMPN 4 Jakarta. Selamat pagi ibu! “.
Winda dan Chaya : “ Selamat pagi! “
Alviana : “ Terimakasih bu atas kedatanganya di studio kami. Sehubung dengan tema
dialog kali ini yakni tentang kenakalan remaja Indonesia. Apa sih pendapat
tentang kenakalan remaja Indonesia yang saat ini semakin ekstrim atau bisa
dikatakan semakin memburuk?”
Rizqy : “Mungkin saya ingin pendapat dari Ibu Winda terlebih dahulu. “
Winda : “ Iya, pendapat saya tentang kenakalan remaja Indonesia saat ini memang
sangat-sangat mengecewakan, terlebih lagi posisi mereka sekarang ini di
Indonesia sangatlah penting yakni sebagai generasi muda bangsa. “
Rizqy : “ Ok ibu, selanjutnya saya ingin tahu pendapat dari ibu Dian Virdita,
bagaimana pendapat ibu tentang masalah kenakalan remaja Indonesia ini? “
Dian : “ Ya masalah kenakalan remaja di Indonesia saat ini, memang semakin tidak
kondusif dan tidak terkendali. Sikap mereka yang apatis, dan banyak
melakukan tindakan penyimpangan- penyimpangan sosial sangatlah
mengecewakan bangsa kita, apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa
yang seharusnya berperilaku baik agar nantinya bisa mengelola negara
Indonesia menjadi negara yang maju dan terpandang di kaca Internasional.
Tetapi saya selaku ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia akan selalu
berusaha menjadi remaja di Indonesia menjadi lebih baik, saya yakin
Indonesia bisa. “
Rizqy : ” Oke, mungkin sekarang saya akan bertanya kepada Ibu Chaya, yang sehari-hari
mengontrol perilaku para remaja di sekolah. Sebenarnya apa saja ya bu, jenis-
jenis perilaku para remaja Indonesia yang umumnya dilakukan dan harus di
benahi ? “
Chaya : “ Sebenarnya banyak sekali jenis-jenis kenakalan remaja saat ini, contoh kecil ,
membolos sekolah karena tidak suka dengan guru mata pelajaran,banyaknya
remaja yang berpacaran kurang sehat, seperti pegangan tangan, atau banyak
juga para remaja yang bertengkar hanya karena rebutan pacar. Selain itu
semakin banyak remaja yang merokok. Contoh yang paling mengecewakan
adalah hamil diluar pernikahan. “
Alviana :” Setelah kita mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja Indonesia. Menurut ibu apa
faktor yang menyebabkan kenakalan remaja semakin marak dilakukan?Apa
pendapat ibu Dian Virdita sebagai ketua Komnas Perlindungan anak indonesia? “
Dian :” Sebenarnya banyak sekali pemicu dari semakin maraknya kenakalan remaja di
Indonesia ini. Mungkin secara garis besar ada 2 faktor yakni internal dan eksternal.
Dari faktor internal bisa jadi karena kepribadian diri sendiri yang buruk, mungkin
karena orang tua kurang memberikan pendidikan karakter, bahkan memang ada
orang tua yang kepribadianya kurang baik, dan akhirnya di contoh ole para anak-
anak. Faktor intrenal yang kedua, yakni dari kontrol pada diri anak sendiri yang
kurang baik, misalnya diajak temanya membolos sekolah, padahal siswa ini tahu
konsekuensinya jika membolos sekolah nanti akan di panggil orang tuanya, namun
karena kontrol diri yang kurang akhirnya diapun terhasutlah oleh ajakan temanya.
Faktor eksternal yakni faktor lingkungan pergaulan anak yang tidak baik akan
membuat dampak yang sangat drastis, dilingkungan bisa mengubah kepribadian
yang baik menjadi tidak baik. Oleh karena itu pilihlah lingkungan pergaulan yang
orangnya berkarakter baik.”
Alviana : “Untuk adik-adik di studio dan dirumah jangan lupa untuk memilih teman yang
memang berkarakter baik. Setelah mengetahui infomasi seputar kenakalan
remaja dari para narasumber kita, mungkin adik-adik di studio ada yang mau
bertanya? Silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu! “
Frandica : “ Perkenalkan saya Frandica Jhonanda dari SMPN 25 Jakarta , saya ingin
menanyakan seputar kenakalan remaja ini. Tadi telah di jelaskan bahwa kita
harus pintar-pintar memilih lingkungan serta teman yang baik dalam pergaulan.
Mohon dijelaskan bagaimana cara memilih lingkungan teman yang baik dalam
bergaul? “
Rizqy : “ Iya. Bagaimana ibu Winda, tolong di tanggapi pertanyaan dari adik Frandica.”
Winda : “ Pertanyaan yang sangat bagus, memilih teman sangatlah penting dalam
pergaulan, karena jika memilih teman yang salah akan berdampak malapetaka
bagi kita semua. Cara memilih lingkungan teman yang baik adalah,
kenali karakter setiap orang dari lingkungan tersebut, nah cara mengenalinya
adalah dengan melakukan komunikasi yang baik, dari komunikasi ini bisa dilihat
bagaimana cara bertutur katanya apakah sopan atau tidak.
Alviana : “ Iya terimakasih ibu Winda yang telah memberikan solusinya yang sangat penting
dalam begaul.
Rizqy : “Untuk pemirsa dirumah yang ingin bertanya telepon di nomor 088-880-111.
“(Krrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnggggggggggggggggggggg) Rupanya
sudah ada telepon yang masuk, hallo! Dengan siapa dimana ??? “
Sarah : “ Halo, dengan Sarah Nabila di Tangerang. “
Rizqy : ” Iya langsung saja pertanyaannya! “
Sarah : “ Iya ibu, saya ingin bertanya kepada Ibu Chaya. Begini ibu, posisi saya sekarang
adalah seorang wanita karier, saya mempunyai anak yang umurnya 15
tahun,yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara saya sebagai orang tua untuk
mengontrol perilaku anak agar tidak bertindak menyimpang atau tidak
terpengaruh oleh lingkungan pergaulan yang negatif , sedangkan saya tidak bisa
24 jam berada disampingnya? . Mohon solusinya, sebelumnya terimakasih
untuk solusinya. “
Alviana : “ Sekarang giliran ibu Chaya mendapatkan pertanyaan, bagaimana ini ibu Chaya,
mohon solusinya! “
Chaya : “ Iya. Untuk ibu Sarah di Tangerang, ibu wanita karier, begitu juga dengan saya.
Seharusnya kita sesama wanita karier memang harus bisa mengontrol perilaku
anak, dan masalahnya adalah bagaimana caranya sedangkan kita tidak 24 jam
berada disampingnya? Caranya adalah dengan meluangkan waktu yang tersisa
untuk keluarga, demi terciptanya keharmonisan keluarga yang sangat
berpengaruh terhadap mental, dan kontrol diri pada anak. Dalam waktu yang
tersisa di rumah itu ibu harus memberikan komunikasi dengan cara memberikan
pendidikan karakter pada anak untuk displin, sopan santun, dan jujur, serta
memberikan siraman rohani agar anak menjadi anak yang baik dan berprinsip. Itu
saja saran saya untuk ibu Sarah di Tangerang. “
Alviana : “ Terimah kasih untuk Ibu Chaya yang telah memberikan sarannya. Saya ingin
bertanya kepada ibu Dian. Bagaimana pandangan ibu dari sisi orang yang
bersalah. Sebenarnya siapa yang patut dipersalahkan atas kejadian-kejadian
kenakalan remaja Indonesia seperti itu? “
Dian : “ Sebenarnya banyak orang-orang yang patut untuk dipersalahkan. Jika kita
meneropong dari segi orang yang mendidik maka kita bisa menyalahkan kepada 2
kelompok perorangan yakni orang tuanya sendiri sebagai pendidik pemula, dan
yang kedua adalah guru selaku orang tua di sekolah. Mengapa harus orang yang
mendidik ? karena tugas pendidik adalah mengubah karakter-karakter pribadi
yang jelek menjadi lebih baik. Tetapi jika kita meneropong dari sisi keamanan
maka yang kita salahkan adalah aparat kepolisian yang kurang menjamin adanya
keamanan. Dan yang terakhir yang patut kita salahkan adalah anak-anak itu
sendiri, karena mereka tidak dapat mengontrol perilaku dirinya.”
Rizqy : “Masih dengan segmen tanya jawab yakni pemirsa studio dengan para
Narasumber. Bagi yang ingin bertanya dimohon untuk berdiri ! Silahkan! .”
Ayu : “Perkenalkan nama saya Ayu Rizki Wulandari dari SMPN 87 Jakarta, saya ingin
bertanya kepada Ibu Winda tentang cara mengatasi kenakalan remaja saat ini.”
Rizqy : “Dipersilakan Ibu Winda untuk menjawab pertanyaan dari adik Ayu dari SMPN
87 Jakarta.”
Winda : “Pertanyaan yang cukup bagus, cara mengatasi kenakalan remaja saat ini.
Dengan cara mengajarkan anak belajar disiplin sejak dini dan memilih
lingkungan dengan hal-hal yang positif.”
Alviana : “Terima kasih kepada Ibu Winda atas sarannya.”
Riaqy : “Bagi yang ingin bertanya lagi dimohon untuk berdiri ! Silahkan! .”
Razif : “ Perkenalkan nama saya Much. Razif Junadi dari SMP BAKTI KUSUMA Jakarta,
yang saya ingin tanyakan adalah. Kami adalah remaja yang pastinya tidak lepas
dengan dunia maya seperti Facebook, Twitter, e-mail, dan lain sebagainya.
Remaja dini telah banyak yang kecanduan dengan dunia maya tersebut. Yang
saya ingin tanyakan adalah bagaimana caranya agar kita tidak kecanduan dan
fokus dalam belajar ? .”
Alviana : “ Pertanyaan yang sangat menarik, rasanya yang cocok menjawab pertanyaan dari
Rizif dari SMP BAKTI KUSUMA Jakarta ini adalah Ibu Chaya, silahkan Ibu! ”
Chaya :” Pertanyaan yang sangat bagus, cara mengurangi kecanduan dalam dunia maya
adalah dengan mengurangi waktu kita dalam dunia maya, dengan menggantinya
untuk lebih fokus dalam belajar. Mengurangi bukan berarti meniadakan, jadi
masih ada waktu untuk berada dalam dunia maya. Cara efektifnya adalah dengan
mencatat semua aktivitas sehari-hari , lalu buatlah jadwal yang efisien dan
langkah selanjutnya adalah mentaati jadwal yang telah kamu buat. ”
Alviana ; “ Untuk menutup segmen sekaligus dialog interaktif kita kali ini . saya ingin
bertanya kepada ibu Winda sebagai seorang Psikolog, sebenarnya dampak
negatif apa yang akan diterima bagi para remaja akibat kenakalan yang dibuat?”
Winda : “Sebenarnya ada 2 dampak yakni untuk diri sendiri dan orang lain, dampak untuk
diri sendiri adalah dia akan merasa malu karena perilakunya, dan dia akan di
cemooh serta tidak disukai Allah dan orang yang ada di lingkungannya. Dan
dampak bagi orang lain adalah kehidupanya akan terganggu. Ada satu kerugian
bagi suatu negara jika mempunyai remaja yang nakal yakni kemajuan
negaranyadimas depan”
Rizqy : “Baiklah demikian DIALOG INTERAKTIF episode kali ini”
Alviana :” Dalam dialog kali ini ada pesan untuk para remaja Indonesia yakni berperilakulah
sesuai agama dan norma yang kamu anggap benar dan janganlah melakukan
tindakan yang menyimpang”
Rizqy : “Bagi pemirsa di rumah, selamat menjalankan aktivitas anda. ”
Alviana & Rizqy : “Dan sampai jumpa”
Rizqy : “ Dan saya Rizqy Nur Syahputra “
Alviana & Rizqy : “Dalam acara “DIALOG INTERAKTIF” ”
Rizqy : ”Pagi kali ini dialog interaktif akan membahas tentang “KENAKALAN REMAJA
INDONESIA””
Alviana : “Untuk membahas tema kita kali ini saya tidak sendiri, tentunya bersama
para Narasumber Ibu Dian Virdita selaku ketua KNPA Indonesia. Apa kabar
ibu?”
Dian : ”Baik.”.
Rizqy : “Dan di sampingnya juga ada Ibu Winda Ramadhani Psikolog dari Surabaya
dan juga Ibu Chayaningsih guru BK dari SMPN 4 Jakarta. Selamat pagi ibu! “.
Winda dan Chaya : “ Selamat pagi! “
Alviana : “ Terimakasih bu atas kedatanganya di studio kami. Sehubung dengan tema
dialog kali ini yakni tentang kenakalan remaja Indonesia. Apa sih pendapat
tentang kenakalan remaja Indonesia yang saat ini semakin ekstrim atau bisa
dikatakan semakin memburuk?”
Rizqy : “Mungkin saya ingin pendapat dari Ibu Winda terlebih dahulu. “
Winda : “ Iya, pendapat saya tentang kenakalan remaja Indonesia saat ini memang
sangat-sangat mengecewakan, terlebih lagi posisi mereka sekarang ini di
Indonesia sangatlah penting yakni sebagai generasi muda bangsa. “
Rizqy : “ Ok ibu, selanjutnya saya ingin tahu pendapat dari ibu Dian Virdita,
bagaimana pendapat ibu tentang masalah kenakalan remaja Indonesia ini? “
Dian : “ Ya masalah kenakalan remaja di Indonesia saat ini, memang semakin tidak
kondusif dan tidak terkendali. Sikap mereka yang apatis, dan banyak
melakukan tindakan penyimpangan- penyimpangan sosial sangatlah
mengecewakan bangsa kita, apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa
yang seharusnya berperilaku baik agar nantinya bisa mengelola negara
Indonesia menjadi negara yang maju dan terpandang di kaca Internasional.
Tetapi saya selaku ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia akan selalu
berusaha menjadi remaja di Indonesia menjadi lebih baik, saya yakin
Indonesia bisa. “
Rizqy : ” Oke, mungkin sekarang saya akan bertanya kepada Ibu Chaya, yang sehari-hari
mengontrol perilaku para remaja di sekolah. Sebenarnya apa saja ya bu, jenis-
jenis perilaku para remaja Indonesia yang umumnya dilakukan dan harus di
benahi ? “
Chaya : “ Sebenarnya banyak sekali jenis-jenis kenakalan remaja saat ini, contoh kecil ,
membolos sekolah karena tidak suka dengan guru mata pelajaran,banyaknya
remaja yang berpacaran kurang sehat, seperti pegangan tangan, atau banyak
juga para remaja yang bertengkar hanya karena rebutan pacar. Selain itu
semakin banyak remaja yang merokok. Contoh yang paling mengecewakan
adalah hamil diluar pernikahan. “
Alviana :” Setelah kita mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja Indonesia. Menurut ibu apa
faktor yang menyebabkan kenakalan remaja semakin marak dilakukan?Apa
pendapat ibu Dian Virdita sebagai ketua Komnas Perlindungan anak indonesia? “
Dian :” Sebenarnya banyak sekali pemicu dari semakin maraknya kenakalan remaja di
Indonesia ini. Mungkin secara garis besar ada 2 faktor yakni internal dan eksternal.
Dari faktor internal bisa jadi karena kepribadian diri sendiri yang buruk, mungkin
karena orang tua kurang memberikan pendidikan karakter, bahkan memang ada
orang tua yang kepribadianya kurang baik, dan akhirnya di contoh ole para anak-
anak. Faktor intrenal yang kedua, yakni dari kontrol pada diri anak sendiri yang
kurang baik, misalnya diajak temanya membolos sekolah, padahal siswa ini tahu
konsekuensinya jika membolos sekolah nanti akan di panggil orang tuanya, namun
karena kontrol diri yang kurang akhirnya diapun terhasutlah oleh ajakan temanya.
Faktor eksternal yakni faktor lingkungan pergaulan anak yang tidak baik akan
membuat dampak yang sangat drastis, dilingkungan bisa mengubah kepribadian
yang baik menjadi tidak baik. Oleh karena itu pilihlah lingkungan pergaulan yang
orangnya berkarakter baik.”
Alviana : “Untuk adik-adik di studio dan dirumah jangan lupa untuk memilih teman yang
memang berkarakter baik. Setelah mengetahui infomasi seputar kenakalan
remaja dari para narasumber kita, mungkin adik-adik di studio ada yang mau
bertanya? Silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu! “
Frandica : “ Perkenalkan saya Frandica Jhonanda dari SMPN 25 Jakarta , saya ingin
menanyakan seputar kenakalan remaja ini. Tadi telah di jelaskan bahwa kita
harus pintar-pintar memilih lingkungan serta teman yang baik dalam pergaulan.
Mohon dijelaskan bagaimana cara memilih lingkungan teman yang baik dalam
bergaul? “
Rizqy : “ Iya. Bagaimana ibu Winda, tolong di tanggapi pertanyaan dari adik Frandica.”
Winda : “ Pertanyaan yang sangat bagus, memilih teman sangatlah penting dalam
pergaulan, karena jika memilih teman yang salah akan berdampak malapetaka
bagi kita semua. Cara memilih lingkungan teman yang baik adalah,
kenali karakter setiap orang dari lingkungan tersebut, nah cara mengenalinya
adalah dengan melakukan komunikasi yang baik, dari komunikasi ini bisa dilihat
bagaimana cara bertutur katanya apakah sopan atau tidak.
Alviana : “ Iya terimakasih ibu Winda yang telah memberikan solusinya yang sangat penting
dalam begaul.
Rizqy : “Untuk pemirsa dirumah yang ingin bertanya telepon di nomor 088-880-111.
“(Krrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnggggggggggggggggggggg) Rupanya
sudah ada telepon yang masuk, hallo! Dengan siapa dimana ??? “
Sarah : “ Halo, dengan Sarah Nabila di Tangerang. “
Rizqy : ” Iya langsung saja pertanyaannya! “
Sarah : “ Iya ibu, saya ingin bertanya kepada Ibu Chaya. Begini ibu, posisi saya sekarang
adalah seorang wanita karier, saya mempunyai anak yang umurnya 15
tahun,yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara saya sebagai orang tua untuk
mengontrol perilaku anak agar tidak bertindak menyimpang atau tidak
terpengaruh oleh lingkungan pergaulan yang negatif , sedangkan saya tidak bisa
24 jam berada disampingnya? . Mohon solusinya, sebelumnya terimakasih
untuk solusinya. “
Alviana : “ Sekarang giliran ibu Chaya mendapatkan pertanyaan, bagaimana ini ibu Chaya,
mohon solusinya! “
Chaya : “ Iya. Untuk ibu Sarah di Tangerang, ibu wanita karier, begitu juga dengan saya.
Seharusnya kita sesama wanita karier memang harus bisa mengontrol perilaku
anak, dan masalahnya adalah bagaimana caranya sedangkan kita tidak 24 jam
berada disampingnya? Caranya adalah dengan meluangkan waktu yang tersisa
untuk keluarga, demi terciptanya keharmonisan keluarga yang sangat
berpengaruh terhadap mental, dan kontrol diri pada anak. Dalam waktu yang
tersisa di rumah itu ibu harus memberikan komunikasi dengan cara memberikan
pendidikan karakter pada anak untuk displin, sopan santun, dan jujur, serta
memberikan siraman rohani agar anak menjadi anak yang baik dan berprinsip. Itu
saja saran saya untuk ibu Sarah di Tangerang. “
Alviana : “ Terimah kasih untuk Ibu Chaya yang telah memberikan sarannya. Saya ingin
bertanya kepada ibu Dian. Bagaimana pandangan ibu dari sisi orang yang
bersalah. Sebenarnya siapa yang patut dipersalahkan atas kejadian-kejadian
kenakalan remaja Indonesia seperti itu? “
Dian : “ Sebenarnya banyak orang-orang yang patut untuk dipersalahkan. Jika kita
meneropong dari segi orang yang mendidik maka kita bisa menyalahkan kepada 2
kelompok perorangan yakni orang tuanya sendiri sebagai pendidik pemula, dan
yang kedua adalah guru selaku orang tua di sekolah. Mengapa harus orang yang
mendidik ? karena tugas pendidik adalah mengubah karakter-karakter pribadi
yang jelek menjadi lebih baik. Tetapi jika kita meneropong dari sisi keamanan
maka yang kita salahkan adalah aparat kepolisian yang kurang menjamin adanya
keamanan. Dan yang terakhir yang patut kita salahkan adalah anak-anak itu
sendiri, karena mereka tidak dapat mengontrol perilaku dirinya.”
Rizqy : “Masih dengan segmen tanya jawab yakni pemirsa studio dengan para
Narasumber. Bagi yang ingin bertanya dimohon untuk berdiri ! Silahkan! .”
Ayu : “Perkenalkan nama saya Ayu Rizki Wulandari dari SMPN 87 Jakarta, saya ingin
bertanya kepada Ibu Winda tentang cara mengatasi kenakalan remaja saat ini.”
Rizqy : “Dipersilakan Ibu Winda untuk menjawab pertanyaan dari adik Ayu dari SMPN
87 Jakarta.”
Winda : “Pertanyaan yang cukup bagus, cara mengatasi kenakalan remaja saat ini.
Dengan cara mengajarkan anak belajar disiplin sejak dini dan memilih
lingkungan dengan hal-hal yang positif.”
Alviana : “Terima kasih kepada Ibu Winda atas sarannya.”
Riaqy : “Bagi yang ingin bertanya lagi dimohon untuk berdiri ! Silahkan! .”
Razif : “ Perkenalkan nama saya Much. Razif Junadi dari SMP BAKTI KUSUMA Jakarta,
yang saya ingin tanyakan adalah. Kami adalah remaja yang pastinya tidak lepas
dengan dunia maya seperti Facebook, Twitter, e-mail, dan lain sebagainya.
Remaja dini telah banyak yang kecanduan dengan dunia maya tersebut. Yang
saya ingin tanyakan adalah bagaimana caranya agar kita tidak kecanduan dan
fokus dalam belajar ? .”
Alviana : “ Pertanyaan yang sangat menarik, rasanya yang cocok menjawab pertanyaan dari
Rizif dari SMP BAKTI KUSUMA Jakarta ini adalah Ibu Chaya, silahkan Ibu! ”
Chaya :” Pertanyaan yang sangat bagus, cara mengurangi kecanduan dalam dunia maya
adalah dengan mengurangi waktu kita dalam dunia maya, dengan menggantinya
untuk lebih fokus dalam belajar. Mengurangi bukan berarti meniadakan, jadi
masih ada waktu untuk berada dalam dunia maya. Cara efektifnya adalah dengan
mencatat semua aktivitas sehari-hari , lalu buatlah jadwal yang efisien dan
langkah selanjutnya adalah mentaati jadwal yang telah kamu buat. ”
Alviana ; “ Untuk menutup segmen sekaligus dialog interaktif kita kali ini . saya ingin
bertanya kepada ibu Winda sebagai seorang Psikolog, sebenarnya dampak
negatif apa yang akan diterima bagi para remaja akibat kenakalan yang dibuat?”
Winda : “Sebenarnya ada 2 dampak yakni untuk diri sendiri dan orang lain, dampak untuk
diri sendiri adalah dia akan merasa malu karena perilakunya, dan dia akan di
cemooh serta tidak disukai Allah dan orang yang ada di lingkungannya. Dan
dampak bagi orang lain adalah kehidupanya akan terganggu. Ada satu kerugian
bagi suatu negara jika mempunyai remaja yang nakal yakni kemajuan
negaranyadimas depan”
Rizqy : “Baiklah demikian DIALOG INTERAKTIF episode kali ini”
Alviana :” Dalam dialog kali ini ada pesan untuk para remaja Indonesia yakni berperilakulah
sesuai agama dan norma yang kamu anggap benar dan janganlah melakukan
tindakan yang menyimpang”
Rizqy : “Bagi pemirsa di rumah, selamat menjalankan aktivitas anda. ”
Alviana & Rizqy : “Dan sampai jumpa”
Contoh 4
Contoh yang berikutnya yaitu contoh teks dialog interaktif singkat tentang kesehatan
Pembawa acara I : “Selamat pagi pemirsa! Jumpa lagi dengan saya Febrianti Elizabeth…”
Pembawa Acara II : “Dan saya Andi Fahira Alsa.”
Pembawa Acara I : “dalam acara…”
Pembawa Acara I & II : “BUKA MATA!!!”
Pembawa Acara I : “Kita mengetahui bahwa di dunia ini banyak orang yang menjadi pecandu rokok bahkan ironisnya anak-anak di bawah umur pun bisa mengikuti langkah kedua orang tuanya untuk menjadi pecandu rokok. Maka hari ini kami akan mengundang Menteri kesehatan, Dr. Wesly Desmon Simanjuntak, SpA. Selamat pagi, Pak.”
Pak Wesly : “Iya. Pagi.”
Pembawa Acara I : “Dan juga wakil dari Dirjen Departemen Kesehatan Prof. Dr. Veronika Selvia. Apa kabar Ibu Veronika?”
Ibu Veronika : “Baik. Saya baik.”
Pembawa Acara I : “Oh ya. Silahkan duduk, Pak, Bu.”
Pak Wesly & Ibu Veronika : “Iya. Terima kasih.”
Pembawa acara II : “Pertama-tama sebelum saya dan rekan saya bertanya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang dapat menghadiri acara ini.”
Pak Wesly & Ibu Veronika : “Iya. Sama-sama.”
Pembawa Acara II : “Baik, Pak, Bu. Sehubung tema dialog interaktif kita kali ini adalah Bahaya Merokok, saya ingin bertanya. Pak Wesly, apakah seorang pecandu rokok dapat mempercepat kematian dirinya sendiri?”
Pak Wesly : “Dalam agama pasti semua makhluk hidup semua akan meninggal jika itu dikehendaki oleh sang pencipta. Tetapi dalam ilmu ilmiah sendiri, rokok dapat mempengaruhi kesehatan juga dapat membunuh separuh dari masa hidup sang pecandu/perokok sendiri. Usia minimal seorang perokok biasanya meninggal pada usia 35-69 tahun, bahkan meurut lembaga kesehatan/DepKes, merokok dapat membunuh lebih dari lima juta orang di setiap tahunnya. Jika hal ini terus berlanjut maka pada tahun 2020 dapat diperkirakan akan terjadi lebih dari 10 juta kematian dengan tingkat kematian lebih dari 70% akan terjadi di negara berkembang.”
Pembawa Acara II : “Lalu khususnya di Indonesia sendiri, apakah banyak orang yang menjadi pecandu rokok, bisa dijelaskan Bu Veronika?”
Ibu Veronika : “Di Indonesia sendiri, popolasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia pada urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005 dan terus meningkat hingga sekarang.”
Pembawa Acara I : “Wah! Banyak sekali ya, Bu. Saya tidak bisa membayangkannya. Lalu apakah akibat dari terus menerus menjadi pecandu rokok? Mungkin Pak Wesly bisa menjelaskannya. Silahkan, Pak.”
Pak Wesly : “Ya. Rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, gangguan pembuluh darah, stroke, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru, kanker mulut, dan kanker tenggorokan. Seperti yang ada pada beberapa merek bungkus rokok menampilkan perokok yang menderita kanker-kanker tersebut.”
Ibu Veronika : “Saya juga ingin menambahkan. Jika pecandu rokok itu adalah seorang wanita, maka dapat menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insiden hamil di luar kehamilan…”
Pembawa Acara I : “Maaf, Bu jika saya menyela. Maksud dari insiden hamil di luar kehamilan itu apa, ya?”
Ibu Veronika : “Misalnya, seorang pecandu rokok wanita mengalami kanker rahim, padahal dia tidak berada pada masa mengandung.”
Pembawa Acara II : “Ya ya. Saya mengerti. Silahkan dilanjutkan, Bu.”
Ibu Veronika : “Selain itu, terganggunya pertumbuhan janin, fisik dan IQ yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan juga peningkatan kematian perinatal.”
Pembawa Acara I : “Maaf, Bu. Saya memang memiliki sedikit kosa kata ilmiah ya, Bu. Maksud dari kematian perinatal adalah hari sebelum melahirkan ya, Bu?”
Pembawa Acara II : “Mungkin aja, Feb. Mungkin sama kayak prewedding. Foto-foto prewedding itu maksudnya kan, sebelum hari menikah. Nah, kalau perinatal mungkin artinya sebelum hari melahirkan. Iya, kan Bu?”
Pembawa Acara I : “Hahaha. Apa benar, Bu maksudnya kayak gitu?”
Ibu Veronika : “Pengertiannya kurang-lebih seperti yang dikatakan dek Alsa.”
Pembawa Acara I : “Kalau menurut Pak Wesly?”
Pak Wesly : “Saya mengiyakan saja. Karena pengertiannya memang hari sebelum melahirkan.”
Pembawa Acara II : “Nah, Pak, Bu, saya sempat melihat adanya perubahan peringatan yang ada pada bungkus rokok. Kalau dulu, kan, isinya ‘Peringatan: Merokok dapat menyebabkan…’ ini itu dan sebagainya. Nah sekarang menjadi ‘Merokok membunuhmu’. Apakah ada faktor yang mengubah peringatan itu ya, Pak, Bu?”
Ibu Veronika : “Tentu ada. Bisa dikatakan, karena sangkin banyaknya akibat buruk yang lebih cenderung pada kematian, maka dilakukanlah perubahan peringatan tersebut.”
Pembawa Acara I : “Kami juga telah mengundang sepasang suami-istri yang merupakan mantan pecandu rokok yang sudah sekian lama menjadi perokok aktif. Sekarang, sambutlah Pak Aryo Jippanola dan Ibu Adelia Eky Wardani.”
Pembawa Acara I : “Bapak Aryo apa kabar? Bu Adelia juga. Terima kasih Bapak dan Ibu dapat menghadiri acara ini.”
Pak Aryo J : “Ya. Saya juga merasa terhormat bisa diwawancarai di studio seperti ini. Pengalaman pertama. Hehehe.”
Pembawa Acara II : “Pantesan ya, Pak kayaknya Bapak happy banget kelihatannya. Udah rapi aja bawaannya ya, Pak.”
Pak Aryo J : “Jelas sekali. Saya tidak mungkin berpenampilan buruk di depan kamera.”
Pembawa Acara I : “Baik. Silahkan duduk, Pak, Bu. Nah, saya akan mulai bertanya. Bapak Aryo, bagaimana awalnya anda merokok?”
Bapak Aryo J : “Awalnya saya mencoba rokok itu ketika saya masih bersekolah dulu. Pada saat itu saya diajak merokok oleh teman saya awalnya hanya coba-coba saja. Pertama kali saya mencobanya, rasanya pahit dan membuat sesak nafas. Setelah itu saya terus diajak 3-4 kali sehingga saya mulai terbiasa dan menjadi pecandu rokok sampai berumur 20 tahun. Pada saat itu, saya benar-benar menjadi orang yang sangat tergantung pada rokok seperti halnya jika pusing/stres saya langsung merokok dan hal itu membuat saya terkena penyakit pernapasan, pada saat itu saya bertekad untuk berhenti merokok, lagipula merokok tidak akan membawa berkah melainkan penyakit dan musibah, saya berpikir bahwa hidup saya masih terus berlanjut hingga sang pencipta mencabut nyawa saya.”
Pembawa Acara II : “Bagaimana dengan Ibu Adelia. Bagaimana pertama kalinya Ibu bisa menjadi pencandu rokok?”
Ibu Adelia : “Dulu, kan, saya mainnya sama anak laki-laki ya yang bandel-bandel. Lalu suatu hari, saya dan teman-teman saya terjebak hujan di lapangan selesai main bola. Kami berteduh di pondok-pondok di dekat lapangan. Salah satu teman saya nawarin, ‘Ini, Del. Coba aja.’ Saya awalnya emang nolak. Tapi kata mereka bisa bikin hangat karena kebetulan saya kedinginan. Akhirnya saya coba. Awalnya memang batuk-batuk, setelah itu teman saya kasih tahu caranya seperti ini loh, supaya gak batuk-batuk. Sejak saat itu, saya merokok sampai SMA kelas 2 kalau tidak salah. Saya ketahuan merokok sama Ayah saya. Ayah saya langsung marah-marah dan saya langsung dilarang keras untuk merokok lagi. Juga bermain bareng teman-teman laki-laki saya.”
Pembawa Acara II : “Begitu ya, Bu. Gimana rasanya, sih, Bu. Saya jadi pengen coba, nih. Hahaha. Tidak, lah. Saya bercanda saja. Tapi bener, Bu. Gimana, sih, rasanya?”
Ibu Adelia : “Nikmat, memang. Tapi kalau sudah tidak merokok lama-lama jadi setres sendiri, puyeng sendiri.”
Pembawa Acara II : “Saya sudah langsung tidak nafsu, Bu gara-gara puyeng-puyengnya.”
Ibu Adelia : “Memang lebih baik tidak usah. Kalau kata pepatah, kan, lebih baik menghindar daripada mengobati.”
Pembawa Acara II : “Iya, iya, iya.”
Pembawa Acara I : “Baik, sudah waktunya buat para penonton studio untuk bertanya. Bagi yang ingin bertanya, silahkan tunjuk tangan dan setelah ditunjuk, mohon beritahu nama dan pertanyaan Anda.”
(Para penonton tunjuk tangan)
Pembawa Acara I : “Kayaknya kita pilih yang anak murid aja ya, kali ini. Supaya mereka semakin menghindari rokok. Ya, adik. Siapa namanya dan sebutkan pertanyaan kamu.”
Sherly Hastri : “Terima kasih. Nama saya Sherly Hastri. Saya ingin bertanya, cara apa yang Bapak Aryo dan Ibu Adelia jalani untuk bisa berhenti merokok? Mungkin Pak Aryo lebih tahu karena Ibu Adelia tadi sudah bercerita kalau Beliau dilatih oleh sang Ayah.”
Pembawa Acara I : “Silahkan, Pak.”
Pak Aryo J : “Pertanyaan bagus. Yang paling utama itu bertekad dan ada niat di dalam hati sama seperti halnya belajar. Jadi saya punya tekad sendiri untuk membenci rokok, bergaul dengan orang yang tidak merokok, sesering-sering pergi ke tempat ber-AC, Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok, beritahulah orang sekitar jika kita ingin berhenti merokok, hilangkanlah kebiasaan bengong atau menunggu, sering-seringlah periksa kesehatan ke dokter dan yang paling penting carilah pengganti rokok seperti permen atau makanan yang manis-manis untuk cemilan di saat waktu luang.”
Sherly Hastri : “Terima kasih, Pak atas jawabannya. Saya juga ingin mendengar jawaban Ibu Adel tentang cara ayahnya Ibu Adelia menghentikan kecanduan Ibu pada rokok.”
Ibu Adelia : “Ayah saya tidak hanya melarang kerasa saya, melainkan melakukan berbagai cara agar saya bisa berhenti merokok. Uang jajan saya dikurangi jadi hanya cukup untuk ongkos pulang. Kalau pun saya bisa membeli rokok diam-diam, saya tetap saja ketahuan dan rokok saya pun langsung dibuang. Saya juga disuruh sering-sering ngaji dan didikan shubuh.”
Sherly Hastri : “Baiklah, terima kasih, Bu atas jawabannya.”
Pembawa Acara II : “Tadi sudah ada penonton studio yang merupakan siswi sekolah yang bertanya. Sekarang saya akan lanjutkan. Di dalam sebuah rokok terdapat sebuah kandungan zat yang bernama nikotin, tar, dan sebagainya. Agar lebih jelas, mari kita tanyakan kepada Pak Ibnu Safari seorang ahli laboratorium terkemuka di Indonesia. Selamat Pagi, Pak. Terima kasih sudah hadir.”
Pembawa Acara II : “Pak Ibnu, di dalam rokok terdapat sebuah kandungan zat yang bernama nikotin. Lalu apa hubungannya nikotin dengan si pecandu rokok?”
Pak Ibnu : “Nikotin sangat berpengaruh sekali terhadap si pecandu karena zat ini dapat menimbulkan efek santai dan inilah yang membuat si pecandu sulit untuk meninggalkan rokok.”
Pembawa Acara II : “Lalu apakah asap rokok pun bisa menjadi biang penyakit?”
Pak Ibnu : “Ya, asap rokok dapat menimbulakan penyakit bahkan bukan orang yang menjadi pecandunya saja bahkan orang yang menghirup asap itu sendiri pun akan ikut terkena penyakit.”
Pembawa Acara I : “Namanya perokok pasif ya, Pak.”
Pak Ibnu : “Betul sekali.”
Pembawa Acara II : “Baik. Tadi kita sudah memberikan kesempatan kepada penonton studio. Sekarang, ini kesempatan bagi pentonton di rumah untuk bertanya. Silahkan menghubungi nomor di bawah ini. Sudah ada yang menelfon rupanya. Halo… Dengan siapa dimana?”
Penelfon : “Halo… halo… Saya Wendy Hastra dari Batam. Saya ingin bertanya kepada Pak Ibnu Safari.Jadi, Pak, kandungan apa yang ada di dalam asap rokok? Terima kasih.”
Pak Ibnu : “Asap rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker dan penyakit lainnya, ketika merokok beberapa bahan kimia akan menjelajah ke organ vital tubuh. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang jika dihirup akan menggantikan fungsi oksigen di sel-sel darah dan mengambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lainya, juga terdapat zat nikotin yang dapat merangsang otak menjadi kecanduan. Zat kimia ini dapat merangsang tekanan darah dan denyut jantung meningkat.”
Pembawa Acara II : “Terima kasih kepada Pak Ibnu Safari karena bisa memberikan sedikit penjelasan tentang kandungan rokok. Sebelum acara kita kali ini ditutup, mungkin Ibu Veronika dan Pak Wesly ingin menyampaikan sesuatu.”
Pak Wesly : “Ya, ada sedikit dari saya. Buat para anak-anak remaja yang masih dalam waktu rentan pengaruh lingkungan diharapkan untuk menjaga diri baik-baik, bergaul dengan teman yang beretika dan berperilaku baik, rajin belajar, dan menuruti nasehat orang tua. Hampir seluruh orang tua tidak mungkin menjerumuskan anaknya ke dalam lubang bahaya apalagi kematian.”
Ibu Veronika : “Saya juga ingin menambahkan. Untuk para pecandu rokok, berhentilah merokok. Anda tahu bahwa merokok itu menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan. Kalaupun susah untuk berhenti, tetap lakukan karena ini juga untuk kepentingan Anda sendiri. Seperti halnya Ibu Adelia dan Pak Aryo yang mampu membuang jauh-jauh kebiasaan merokok mereka. Mereka bisa, mengapa Anda tidak?”
Pembawa Acara I : “Bagaimana dengan Ibu Adelia dan Pak Aryo? Atau mungkin Pak Ibnu ingin menambahkan.”
Pak Ibnu : “Jangan lupa kuatkan iman. Minta pada-Nya untuk diberi kekuatan untuk menghindari dan berhenti merokok. Sering-sering membaca Qur’an dan sholatnya jangan bolong, dan buat yang non-muslim rajin berdoa dan pergi beribadah.”
Pembawa Acara I : “Bagaimana dengan Ibu dan Bapak?”
Pak Aryo : “Tidak, semuanya sudah menjadi satu pada kalimat-kalimat narasumber yang lain.”
Ibu Adelia : “Saya juga sama dengan yang lain.”
Pembawa Acara I : “Baik. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu yang dapat menghadiri acara ini dan memberikan sedikit komentar tentang bahaya rokok. Tujuan diadakannya acara ini yang juga merupakan kesimpulan dari tema kali ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat, para petugas kesehatan, para pendidik, media massa, dan generasi muda untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari bahaya rokok.”
Pembawa Acara II : “Merokok hanya membawa penyakit dan musibah. Oleh karena itu, jauhilah rokok dan berhentilah merokok. Terima kasih kepada semua penonton yang setia mengikuti acara ini dan juga para narasumber. Semoga acara ini bermanfaat bagi Anda juga menjadi panutan untuk menjaga kesehatan. Saya Andi Fahira Alsa…”
Pembawa Acara II : “Saya Andi Fahira Alsa…”
Pembawa Acara I : “Dan saya Febrianti Elizabeth mohon undur diri dan…”
Pembawa Acara I & II : “Sampai jumpa.”
Pembawa Acara II : “Dan saya Andi Fahira Alsa.”
Pembawa Acara I : “dalam acara…”
Pembawa Acara I & II : “BUKA MATA!!!”
Pembawa Acara I : “Kita mengetahui bahwa di dunia ini banyak orang yang menjadi pecandu rokok bahkan ironisnya anak-anak di bawah umur pun bisa mengikuti langkah kedua orang tuanya untuk menjadi pecandu rokok. Maka hari ini kami akan mengundang Menteri kesehatan, Dr. Wesly Desmon Simanjuntak, SpA. Selamat pagi, Pak.”
Pak Wesly : “Iya. Pagi.”
Pembawa Acara I : “Dan juga wakil dari Dirjen Departemen Kesehatan Prof. Dr. Veronika Selvia. Apa kabar Ibu Veronika?”
Ibu Veronika : “Baik. Saya baik.”
Pembawa Acara I : “Oh ya. Silahkan duduk, Pak, Bu.”
Pak Wesly & Ibu Veronika : “Iya. Terima kasih.”
Pembawa acara II : “Pertama-tama sebelum saya dan rekan saya bertanya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang dapat menghadiri acara ini.”
Pak Wesly & Ibu Veronika : “Iya. Sama-sama.”
Pembawa Acara II : “Baik, Pak, Bu. Sehubung tema dialog interaktif kita kali ini adalah Bahaya Merokok, saya ingin bertanya. Pak Wesly, apakah seorang pecandu rokok dapat mempercepat kematian dirinya sendiri?”
Pak Wesly : “Dalam agama pasti semua makhluk hidup semua akan meninggal jika itu dikehendaki oleh sang pencipta. Tetapi dalam ilmu ilmiah sendiri, rokok dapat mempengaruhi kesehatan juga dapat membunuh separuh dari masa hidup sang pecandu/perokok sendiri. Usia minimal seorang perokok biasanya meninggal pada usia 35-69 tahun, bahkan meurut lembaga kesehatan/DepKes, merokok dapat membunuh lebih dari lima juta orang di setiap tahunnya. Jika hal ini terus berlanjut maka pada tahun 2020 dapat diperkirakan akan terjadi lebih dari 10 juta kematian dengan tingkat kematian lebih dari 70% akan terjadi di negara berkembang.”
Pembawa Acara II : “Lalu khususnya di Indonesia sendiri, apakah banyak orang yang menjadi pecandu rokok, bisa dijelaskan Bu Veronika?”
Ibu Veronika : “Di Indonesia sendiri, popolasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia pada urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005 dan terus meningkat hingga sekarang.”
Pembawa Acara I : “Wah! Banyak sekali ya, Bu. Saya tidak bisa membayangkannya. Lalu apakah akibat dari terus menerus menjadi pecandu rokok? Mungkin Pak Wesly bisa menjelaskannya. Silahkan, Pak.”
Pak Wesly : “Ya. Rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, gangguan pembuluh darah, stroke, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru, kanker mulut, dan kanker tenggorokan. Seperti yang ada pada beberapa merek bungkus rokok menampilkan perokok yang menderita kanker-kanker tersebut.”
Ibu Veronika : “Saya juga ingin menambahkan. Jika pecandu rokok itu adalah seorang wanita, maka dapat menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insiden hamil di luar kehamilan…”
Pembawa Acara I : “Maaf, Bu jika saya menyela. Maksud dari insiden hamil di luar kehamilan itu apa, ya?”
Ibu Veronika : “Misalnya, seorang pecandu rokok wanita mengalami kanker rahim, padahal dia tidak berada pada masa mengandung.”
Pembawa Acara II : “Ya ya. Saya mengerti. Silahkan dilanjutkan, Bu.”
Ibu Veronika : “Selain itu, terganggunya pertumbuhan janin, fisik dan IQ yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan juga peningkatan kematian perinatal.”
Pembawa Acara I : “Maaf, Bu. Saya memang memiliki sedikit kosa kata ilmiah ya, Bu. Maksud dari kematian perinatal adalah hari sebelum melahirkan ya, Bu?”
Pembawa Acara II : “Mungkin aja, Feb. Mungkin sama kayak prewedding. Foto-foto prewedding itu maksudnya kan, sebelum hari menikah. Nah, kalau perinatal mungkin artinya sebelum hari melahirkan. Iya, kan Bu?”
Pembawa Acara I : “Hahaha. Apa benar, Bu maksudnya kayak gitu?”
Ibu Veronika : “Pengertiannya kurang-lebih seperti yang dikatakan dek Alsa.”
Pembawa Acara I : “Kalau menurut Pak Wesly?”
Pak Wesly : “Saya mengiyakan saja. Karena pengertiannya memang hari sebelum melahirkan.”
Pembawa Acara II : “Nah, Pak, Bu, saya sempat melihat adanya perubahan peringatan yang ada pada bungkus rokok. Kalau dulu, kan, isinya ‘Peringatan: Merokok dapat menyebabkan…’ ini itu dan sebagainya. Nah sekarang menjadi ‘Merokok membunuhmu’. Apakah ada faktor yang mengubah peringatan itu ya, Pak, Bu?”
Ibu Veronika : “Tentu ada. Bisa dikatakan, karena sangkin banyaknya akibat buruk yang lebih cenderung pada kematian, maka dilakukanlah perubahan peringatan tersebut.”
Pembawa Acara I : “Kami juga telah mengundang sepasang suami-istri yang merupakan mantan pecandu rokok yang sudah sekian lama menjadi perokok aktif. Sekarang, sambutlah Pak Aryo Jippanola dan Ibu Adelia Eky Wardani.”
Pembawa Acara I : “Bapak Aryo apa kabar? Bu Adelia juga. Terima kasih Bapak dan Ibu dapat menghadiri acara ini.”
Pak Aryo J : “Ya. Saya juga merasa terhormat bisa diwawancarai di studio seperti ini. Pengalaman pertama. Hehehe.”
Pembawa Acara II : “Pantesan ya, Pak kayaknya Bapak happy banget kelihatannya. Udah rapi aja bawaannya ya, Pak.”
Pak Aryo J : “Jelas sekali. Saya tidak mungkin berpenampilan buruk di depan kamera.”
Pembawa Acara I : “Baik. Silahkan duduk, Pak, Bu. Nah, saya akan mulai bertanya. Bapak Aryo, bagaimana awalnya anda merokok?”
Bapak Aryo J : “Awalnya saya mencoba rokok itu ketika saya masih bersekolah dulu. Pada saat itu saya diajak merokok oleh teman saya awalnya hanya coba-coba saja. Pertama kali saya mencobanya, rasanya pahit dan membuat sesak nafas. Setelah itu saya terus diajak 3-4 kali sehingga saya mulai terbiasa dan menjadi pecandu rokok sampai berumur 20 tahun. Pada saat itu, saya benar-benar menjadi orang yang sangat tergantung pada rokok seperti halnya jika pusing/stres saya langsung merokok dan hal itu membuat saya terkena penyakit pernapasan, pada saat itu saya bertekad untuk berhenti merokok, lagipula merokok tidak akan membawa berkah melainkan penyakit dan musibah, saya berpikir bahwa hidup saya masih terus berlanjut hingga sang pencipta mencabut nyawa saya.”
Pembawa Acara II : “Bagaimana dengan Ibu Adelia. Bagaimana pertama kalinya Ibu bisa menjadi pencandu rokok?”
Ibu Adelia : “Dulu, kan, saya mainnya sama anak laki-laki ya yang bandel-bandel. Lalu suatu hari, saya dan teman-teman saya terjebak hujan di lapangan selesai main bola. Kami berteduh di pondok-pondok di dekat lapangan. Salah satu teman saya nawarin, ‘Ini, Del. Coba aja.’ Saya awalnya emang nolak. Tapi kata mereka bisa bikin hangat karena kebetulan saya kedinginan. Akhirnya saya coba. Awalnya memang batuk-batuk, setelah itu teman saya kasih tahu caranya seperti ini loh, supaya gak batuk-batuk. Sejak saat itu, saya merokok sampai SMA kelas 2 kalau tidak salah. Saya ketahuan merokok sama Ayah saya. Ayah saya langsung marah-marah dan saya langsung dilarang keras untuk merokok lagi. Juga bermain bareng teman-teman laki-laki saya.”
Pembawa Acara II : “Begitu ya, Bu. Gimana rasanya, sih, Bu. Saya jadi pengen coba, nih. Hahaha. Tidak, lah. Saya bercanda saja. Tapi bener, Bu. Gimana, sih, rasanya?”
Ibu Adelia : “Nikmat, memang. Tapi kalau sudah tidak merokok lama-lama jadi setres sendiri, puyeng sendiri.”
Pembawa Acara II : “Saya sudah langsung tidak nafsu, Bu gara-gara puyeng-puyengnya.”
Ibu Adelia : “Memang lebih baik tidak usah. Kalau kata pepatah, kan, lebih baik menghindar daripada mengobati.”
Pembawa Acara II : “Iya, iya, iya.”
Pembawa Acara I : “Baik, sudah waktunya buat para penonton studio untuk bertanya. Bagi yang ingin bertanya, silahkan tunjuk tangan dan setelah ditunjuk, mohon beritahu nama dan pertanyaan Anda.”
(Para penonton tunjuk tangan)
Pembawa Acara I : “Kayaknya kita pilih yang anak murid aja ya, kali ini. Supaya mereka semakin menghindari rokok. Ya, adik. Siapa namanya dan sebutkan pertanyaan kamu.”
Sherly Hastri : “Terima kasih. Nama saya Sherly Hastri. Saya ingin bertanya, cara apa yang Bapak Aryo dan Ibu Adelia jalani untuk bisa berhenti merokok? Mungkin Pak Aryo lebih tahu karena Ibu Adelia tadi sudah bercerita kalau Beliau dilatih oleh sang Ayah.”
Pembawa Acara I : “Silahkan, Pak.”
Pak Aryo J : “Pertanyaan bagus. Yang paling utama itu bertekad dan ada niat di dalam hati sama seperti halnya belajar. Jadi saya punya tekad sendiri untuk membenci rokok, bergaul dengan orang yang tidak merokok, sesering-sering pergi ke tempat ber-AC, Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok, beritahulah orang sekitar jika kita ingin berhenti merokok, hilangkanlah kebiasaan bengong atau menunggu, sering-seringlah periksa kesehatan ke dokter dan yang paling penting carilah pengganti rokok seperti permen atau makanan yang manis-manis untuk cemilan di saat waktu luang.”
Sherly Hastri : “Terima kasih, Pak atas jawabannya. Saya juga ingin mendengar jawaban Ibu Adel tentang cara ayahnya Ibu Adelia menghentikan kecanduan Ibu pada rokok.”
Ibu Adelia : “Ayah saya tidak hanya melarang kerasa saya, melainkan melakukan berbagai cara agar saya bisa berhenti merokok. Uang jajan saya dikurangi jadi hanya cukup untuk ongkos pulang. Kalau pun saya bisa membeli rokok diam-diam, saya tetap saja ketahuan dan rokok saya pun langsung dibuang. Saya juga disuruh sering-sering ngaji dan didikan shubuh.”
Sherly Hastri : “Baiklah, terima kasih, Bu atas jawabannya.”
Pembawa Acara II : “Tadi sudah ada penonton studio yang merupakan siswi sekolah yang bertanya. Sekarang saya akan lanjutkan. Di dalam sebuah rokok terdapat sebuah kandungan zat yang bernama nikotin, tar, dan sebagainya. Agar lebih jelas, mari kita tanyakan kepada Pak Ibnu Safari seorang ahli laboratorium terkemuka di Indonesia. Selamat Pagi, Pak. Terima kasih sudah hadir.”
Pembawa Acara II : “Pak Ibnu, di dalam rokok terdapat sebuah kandungan zat yang bernama nikotin. Lalu apa hubungannya nikotin dengan si pecandu rokok?”
Pak Ibnu : “Nikotin sangat berpengaruh sekali terhadap si pecandu karena zat ini dapat menimbulkan efek santai dan inilah yang membuat si pecandu sulit untuk meninggalkan rokok.”
Pembawa Acara II : “Lalu apakah asap rokok pun bisa menjadi biang penyakit?”
Pak Ibnu : “Ya, asap rokok dapat menimbulakan penyakit bahkan bukan orang yang menjadi pecandunya saja bahkan orang yang menghirup asap itu sendiri pun akan ikut terkena penyakit.”
Pembawa Acara I : “Namanya perokok pasif ya, Pak.”
Pak Ibnu : “Betul sekali.”
Pembawa Acara II : “Baik. Tadi kita sudah memberikan kesempatan kepada penonton studio. Sekarang, ini kesempatan bagi pentonton di rumah untuk bertanya. Silahkan menghubungi nomor di bawah ini. Sudah ada yang menelfon rupanya. Halo… Dengan siapa dimana?”
Penelfon : “Halo… halo… Saya Wendy Hastra dari Batam. Saya ingin bertanya kepada Pak Ibnu Safari.Jadi, Pak, kandungan apa yang ada di dalam asap rokok? Terima kasih.”
Pak Ibnu : “Asap rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker dan penyakit lainnya, ketika merokok beberapa bahan kimia akan menjelajah ke organ vital tubuh. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang jika dihirup akan menggantikan fungsi oksigen di sel-sel darah dan mengambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lainya, juga terdapat zat nikotin yang dapat merangsang otak menjadi kecanduan. Zat kimia ini dapat merangsang tekanan darah dan denyut jantung meningkat.”
Pembawa Acara II : “Terima kasih kepada Pak Ibnu Safari karena bisa memberikan sedikit penjelasan tentang kandungan rokok. Sebelum acara kita kali ini ditutup, mungkin Ibu Veronika dan Pak Wesly ingin menyampaikan sesuatu.”
Pak Wesly : “Ya, ada sedikit dari saya. Buat para anak-anak remaja yang masih dalam waktu rentan pengaruh lingkungan diharapkan untuk menjaga diri baik-baik, bergaul dengan teman yang beretika dan berperilaku baik, rajin belajar, dan menuruti nasehat orang tua. Hampir seluruh orang tua tidak mungkin menjerumuskan anaknya ke dalam lubang bahaya apalagi kematian.”
Ibu Veronika : “Saya juga ingin menambahkan. Untuk para pecandu rokok, berhentilah merokok. Anda tahu bahwa merokok itu menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan. Kalaupun susah untuk berhenti, tetap lakukan karena ini juga untuk kepentingan Anda sendiri. Seperti halnya Ibu Adelia dan Pak Aryo yang mampu membuang jauh-jauh kebiasaan merokok mereka. Mereka bisa, mengapa Anda tidak?”
Pembawa Acara I : “Bagaimana dengan Ibu Adelia dan Pak Aryo? Atau mungkin Pak Ibnu ingin menambahkan.”
Pak Ibnu : “Jangan lupa kuatkan iman. Minta pada-Nya untuk diberi kekuatan untuk menghindari dan berhenti merokok. Sering-sering membaca Qur’an dan sholatnya jangan bolong, dan buat yang non-muslim rajin berdoa dan pergi beribadah.”
Pembawa Acara I : “Bagaimana dengan Ibu dan Bapak?”
Pak Aryo : “Tidak, semuanya sudah menjadi satu pada kalimat-kalimat narasumber yang lain.”
Ibu Adelia : “Saya juga sama dengan yang lain.”
Pembawa Acara I : “Baik. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu yang dapat menghadiri acara ini dan memberikan sedikit komentar tentang bahaya rokok. Tujuan diadakannya acara ini yang juga merupakan kesimpulan dari tema kali ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat, para petugas kesehatan, para pendidik, media massa, dan generasi muda untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari bahaya rokok.”
Pembawa Acara II : “Merokok hanya membawa penyakit dan musibah. Oleh karena itu, jauhilah rokok dan berhentilah merokok. Terima kasih kepada semua penonton yang setia mengikuti acara ini dan juga para narasumber. Semoga acara ini bermanfaat bagi Anda juga menjadi panutan untuk menjaga kesehatan. Saya Andi Fahira Alsa…”
Pembawa Acara II : “Saya Andi Fahira Alsa…”
Pembawa Acara I : “Dan saya Febrianti Elizabeth mohon undur diri dan…”
Pembawa Acara I & II : “Sampai jumpa.”
Contoh 5
Contoh teks dialog interaktif singkat tentang kesehatan
Dr. Indra Himawan :“Selamat pagi.”
Dr.Surya Pambudi :“Selamat pagi mba Iis Dahniar.”
Ibu Rina Wijaya :“Selamat pagi mba Iis Dahniar dan para pendengar di studio maupun di rumah. ”
Penyiar :“Langsung saja. kepada Dr.Surya, saya dan para pendengar ingin tau, apa sih sebenarnya AIDS itu?”
Dr.Surya :“AIDS itu adalah penyakit yang menyerang sistem imun manusia, terutama darah putih, sehingga sistem imun tidak bisa bekerja secara optimal dan mengakibatkan penderita mengalami komplikasi, dengan kata lain, penyakit dengan mudahnya masuk ke tubuh penderita.”
Penyiar: “Kalau begitu menyeramkan sekali penyakit ini. Lantas apa penyebab dari penyakit ini? Mungkin Dr. Indra bisa menjawabnya?”
Dr. Indra :“Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV atau Human Imunodeficiency Virus berdasarkan isu kedokteran di Amerika, virus ini berasal dari seekor monyet yang langsung menginfeksi manusia. Dan virus ini dapat menyebar melalui 2 hal; darah dan cairan kelamin. Dalam penyebarannya, HIV mebutuhkan 2 hal untuk bisa menginfeksi manusia, yaitu jalur keluar virus berupa darah dan cairan kelamin dari yang tidak terinfeksi.
Penyiar :“Jadi ini disebabkan oleh virus HIV, mungkin ada yang ingin ditambahkan oleh Ibu Rina ?”
Ibu Rina :“Selain dari 2 hal tersebut, HIV juga dapat menyebar dari perilaku hidup tidak sehat dari manusia itu sendiri. Contohnya, penggunaan narkoba, perokok, dan minum-minuman beralkohol. Mengapa saya katakan demikian? Pengguna ketiga barang haram tersebut tentu saja mengalami yang namanya “pergaulan bebas”, perokok dapat peminum alkohol, dan peminum alkohol dapat menjadi pemakai narkoba, dan pemakai narkoba dapat terinfeksi HIV. Mengapa begitu? Mungkin hal tersebut dapat dijelaskan oleh Dr.Surya secara lebih detail.”
Dr.Surya :“Yang dimaksud Ibu Rina adalah, pemakai narkoba bisa terinfeksi HIV karena narkoba bisa digunakan melalui jarum suntik, dan malangnya, suntikan tersebut berharga mahal dan hal tersebut menyebabkan banyak pengguna yang memakai jarum suntik secara bergantian. Jarum suntik yang tidak steril itu bisa jadi membawa darah orang yang terinfeksi HIV.”
Penyiar :“Berarti, pergaulan bebas adalah hal yang tidak bisa lepas dari kasus penyebaran virus ini ya Dr.Surya? Lalu, apakah ada hal lain yang menyebabkan orang terinfeksi, selain hal yang disebutkan tadi? Dr. Indra mungkin bisa menjelaskan, mengapa virus ini juga banyak menginfeksi kalangan remaja?”
Dr. Indra :“Anak remaja cenderung labil dan bersifat ingin tau, apalagi diusia yang perkembangan alat reproduksinya baru dimulai ini, anak remaja juga cenderung “mohon maaf” lebih ingin mencoba hal-hal berbau sex. Di era modern ini, perkembangan informasi sangat pesat, anak remaja pun sudah banyak yang tau tentang informasi yang sebenarnya belum boleh diketahuinya, sampai-sampai, dari laporan beberapa siswa sekolah, banyak sekali anak remaja, termasuk wanita, menonton video terlarang dan konten terlarang lainnya. Hal ini sangat meprihatinkan. Jadi intinya, remaja cenderung menyalah gunakan informasi yang mereka dapat, bukan memanfaatkannya.”
Penyiar :“ Nah untuk para pemirsa yang punya putra atau putri, sepertinya anda harus extra waspada dan selalu mengawasi perkembangan dari mereka ini. Dr. Indra , masih dalam sex di kehidupan remaja, apa saran anda kepada para orang tua agar putra dan putrinya terbebas dari free sex?”
Dr.Indra :“Salah satu caranya adalah dengan menyeleksi informasi yang diterima anak, selalu mendampingi anak ketika menonton film- film yang berkonten dewasa, dan mengajarkan anak agar bijaksana dalam mengolah informasi dari internet maupun sumber lainnya.”
Penyiar : “Baiklah para pemirsa, bagi anda yang ingin mengajukan pertanyaan seputar topik ini, anda bisa menelepon langsung ke studio kami di line 532004.”
Penyiar :“Tampaknya sudah ada penelepon, halo selamat pagi, dengan siapa, dimana?”
Penelepon : “selamat pagi mba Iis, saya dengan ibu Ayu di Palembang”
Penyiar :“Baiklah ibu Ayu, ingin bertanya dengan siapa?
Penelepon :”saya ingin bertanya kepada Ibu Rina, Apakah ada saran lain lagi untuk menjaga putra-putri saya agar terhindar dari virus HIV ?”
Ibu rina :“Selain saran dari Dr. Indra, tindakan pencegahan dari perilaku sex bebas ini juga harus dimulai dari diri sendiri. Contohnya, meningkatkan iman dengan rajin beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan senatiasa memperdalam ilmu agama. Karena orang yang relegius cenderung tidak mudah tertarik oleh semua hal-hal yang menimpang.”
Penyiar :“Para bapak/ibu di studio, mungkin adakah yang hal yang ingin disampaikan untuk penyiar dirumah ?
Dr.Surya :“Kami menghibau kepada masyarakat agar ...”
Dr.Indra ,Dr.Surya, Ibu Rina :“Stop Sex Bebas, Jauhi Narkoba, Kuatkan Iman, dan jadilah masyarakat yang berguna bagi bangsa dan negara.”
Penyiar: “Terima kasih kepada para Narasumber saya untuk informasinya. Baiklah para pendengar, dengan ini berakhirlah acara Duta dua kesehatan pada hari ini, atas nama semua crew yang bertugas saya mohon pamit undur diri.”
Dr.Surya Pambudi :“Selamat pagi mba Iis Dahniar.”
Ibu Rina Wijaya :“Selamat pagi mba Iis Dahniar dan para pendengar di studio maupun di rumah. ”
Penyiar :“Langsung saja. kepada Dr.Surya, saya dan para pendengar ingin tau, apa sih sebenarnya AIDS itu?”
Dr.Surya :“AIDS itu adalah penyakit yang menyerang sistem imun manusia, terutama darah putih, sehingga sistem imun tidak bisa bekerja secara optimal dan mengakibatkan penderita mengalami komplikasi, dengan kata lain, penyakit dengan mudahnya masuk ke tubuh penderita.”
Penyiar: “Kalau begitu menyeramkan sekali penyakit ini. Lantas apa penyebab dari penyakit ini? Mungkin Dr. Indra bisa menjawabnya?”
Dr. Indra :“Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV atau Human Imunodeficiency Virus berdasarkan isu kedokteran di Amerika, virus ini berasal dari seekor monyet yang langsung menginfeksi manusia. Dan virus ini dapat menyebar melalui 2 hal; darah dan cairan kelamin. Dalam penyebarannya, HIV mebutuhkan 2 hal untuk bisa menginfeksi manusia, yaitu jalur keluar virus berupa darah dan cairan kelamin dari yang tidak terinfeksi.
Penyiar :“Jadi ini disebabkan oleh virus HIV, mungkin ada yang ingin ditambahkan oleh Ibu Rina ?”
Ibu Rina :“Selain dari 2 hal tersebut, HIV juga dapat menyebar dari perilaku hidup tidak sehat dari manusia itu sendiri. Contohnya, penggunaan narkoba, perokok, dan minum-minuman beralkohol. Mengapa saya katakan demikian? Pengguna ketiga barang haram tersebut tentu saja mengalami yang namanya “pergaulan bebas”, perokok dapat peminum alkohol, dan peminum alkohol dapat menjadi pemakai narkoba, dan pemakai narkoba dapat terinfeksi HIV. Mengapa begitu? Mungkin hal tersebut dapat dijelaskan oleh Dr.Surya secara lebih detail.”
Dr.Surya :“Yang dimaksud Ibu Rina adalah, pemakai narkoba bisa terinfeksi HIV karena narkoba bisa digunakan melalui jarum suntik, dan malangnya, suntikan tersebut berharga mahal dan hal tersebut menyebabkan banyak pengguna yang memakai jarum suntik secara bergantian. Jarum suntik yang tidak steril itu bisa jadi membawa darah orang yang terinfeksi HIV.”
Penyiar :“Berarti, pergaulan bebas adalah hal yang tidak bisa lepas dari kasus penyebaran virus ini ya Dr.Surya? Lalu, apakah ada hal lain yang menyebabkan orang terinfeksi, selain hal yang disebutkan tadi? Dr. Indra mungkin bisa menjelaskan, mengapa virus ini juga banyak menginfeksi kalangan remaja?”
Dr. Indra :“Anak remaja cenderung labil dan bersifat ingin tau, apalagi diusia yang perkembangan alat reproduksinya baru dimulai ini, anak remaja juga cenderung “mohon maaf” lebih ingin mencoba hal-hal berbau sex. Di era modern ini, perkembangan informasi sangat pesat, anak remaja pun sudah banyak yang tau tentang informasi yang sebenarnya belum boleh diketahuinya, sampai-sampai, dari laporan beberapa siswa sekolah, banyak sekali anak remaja, termasuk wanita, menonton video terlarang dan konten terlarang lainnya. Hal ini sangat meprihatinkan. Jadi intinya, remaja cenderung menyalah gunakan informasi yang mereka dapat, bukan memanfaatkannya.”
Penyiar :“ Nah untuk para pemirsa yang punya putra atau putri, sepertinya anda harus extra waspada dan selalu mengawasi perkembangan dari mereka ini. Dr. Indra , masih dalam sex di kehidupan remaja, apa saran anda kepada para orang tua agar putra dan putrinya terbebas dari free sex?”
Dr.Indra :“Salah satu caranya adalah dengan menyeleksi informasi yang diterima anak, selalu mendampingi anak ketika menonton film- film yang berkonten dewasa, dan mengajarkan anak agar bijaksana dalam mengolah informasi dari internet maupun sumber lainnya.”
Penyiar : “Baiklah para pemirsa, bagi anda yang ingin mengajukan pertanyaan seputar topik ini, anda bisa menelepon langsung ke studio kami di line 532004.”
Penyiar :“Tampaknya sudah ada penelepon, halo selamat pagi, dengan siapa, dimana?”
Penelepon : “selamat pagi mba Iis, saya dengan ibu Ayu di Palembang”
Penyiar :“Baiklah ibu Ayu, ingin bertanya dengan siapa?
Penelepon :”saya ingin bertanya kepada Ibu Rina, Apakah ada saran lain lagi untuk menjaga putra-putri saya agar terhindar dari virus HIV ?”
Ibu rina :“Selain saran dari Dr. Indra, tindakan pencegahan dari perilaku sex bebas ini juga harus dimulai dari diri sendiri. Contohnya, meningkatkan iman dengan rajin beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan senatiasa memperdalam ilmu agama. Karena orang yang relegius cenderung tidak mudah tertarik oleh semua hal-hal yang menimpang.”
Penyiar :“Para bapak/ibu di studio, mungkin adakah yang hal yang ingin disampaikan untuk penyiar dirumah ?
Dr.Surya :“Kami menghibau kepada masyarakat agar ...”
Dr.Indra ,Dr.Surya, Ibu Rina :“Stop Sex Bebas, Jauhi Narkoba, Kuatkan Iman, dan jadilah masyarakat yang berguna bagi bangsa dan negara.”
Penyiar: “Terima kasih kepada para Narasumber saya untuk informasinya. Baiklah para pendengar, dengan ini berakhirlah acara Duta dua kesehatan pada hari ini, atas nama semua crew yang bertugas saya mohon pamit undur diri.”
Terima kasih sobat telah membaca materi tentang 7 CONTOH TEKS DIALOG INTERAKTIF SINGKAT 2017 di TV (tentang Pendidikan, Kebersihan, Lingkungan, Kenakalan Remaja dan Kesehatan). Semoga materi ini dapat memberi manfaat bagi sobat. Jangan lupa untuk menyimpan link berikut ini https://materi-pendidikan-indonesia.blogspot.com/2017/02/7-contoh-teks-dialog-interaktif-singkat.html agar sobat bisa mengunjungi materi ini sewaktu-waktu. Baiklah sampai jumpa di postingan materi-materi selanjutnya.