Judul : Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 140-144 (Semester 2)
Link : Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 140-144 (Semester 2)
Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 140-144 (Semester 2)
Kunci Jawaban Halaman 140-142
No. | Kutipan dari Novel Laskar Pelangi | Gaya Bahasa |
1. | Ibu Muslimah yang beberapa menit lalu sembap, gelisah, dan coreng moreng, kini menjelma menjadi sekuntum crinum gigantium. Sebab tiba-tiba ia mekar sumringah dan posturnya yang jangkung persis tangkai bunga itu. Kerudungnya juga berwarna bunga crinum, demikian pula bau bajunya, persis crinum yang mirip bau vanili (LP, 2007:9). | Metafora |
2. | Kulihat lagi pria cemara angin itu (LP, 2007:13). | Metonimia |
3. | Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas, ia menyalamiku dengan kuat seperti pegangan calon mertua yang menerima pinangan (LP, 2007:12). | Simile |
4. | Para mayoret cantik, bertubuh ramping tinggi, dengan senyum khas yang dijaga keanggunannya, meliuk-liuk laksana burung merak yang sedang memamerkan ekornya (LP, 2007:236). | Simile |
5. | Betapa susahnya menjejalkan ilmu ke dalam kepala alumuniumnya (LP, 2007:68). | Metonimia |
6. | Dalam hatiku, jika berani macam-macam pastilah jemarinya seperti patukan burung bangau menusuk kedua bola mataku dengan gerakan kuntau yang tak terlihat (LP, 2007:204). | Metafora |
7. | Si rapi jali ini adalah maskot kelas kami (LP, 2007:74). | Metonimia |
8. | Di bangku itu ia seumpama balita yang dinaikkan ke atas tank, girang tak alang kepalang, tak mau turun lagi (LP, 2007:10). | Simile |
9. | Lintang adalah mercu suar. Ia bintang petunjuk bagi pelaut di samudera (LP, 2007:431). | Metonimia |
10. | Suaranya berat selayaknya orang yang tertekan batinnya (LP, 2007:6). | Simile |
11. | Setiap katanya adalah beban berat puluhan kilo yang ia seret satu per satu (LP, 2007:353). | Metafora |
12. | Pak Harfah menceritakan semua itu dengan semangat perang Badar sekaligus setenang embusan angin pagi (LP, 2007:23). | Metonomia |
13. | Kotak kapur dikeluarkan melalui sebuah lubang persegi empat seperti kandang burung merpati (LP, 2007:203). | Simile |
14. | Kami seperti sekawanan tikus yang paceklik di lumbung padi (LP, 2007:39). | Simile |
15. | Sejak seminggu yang lalu aku telah menjadi sekuntum daffodil yang gelisah (LP, 2007:249). | Metafora |
16. | Rupanya si kuku cantik sembrono (LP, 2007:208). | Metonomia |
17. | Di tengah pusaran itu kami bertempur habishabisan dalam sebuah ritual liar Afrika yang kami tarikan seperti binantang buas yang terluka (LP, 2007:245). | Simile |
18. | Surat ini untukmu, rambut ikal (LP, 2007:280). | Metonomia |
19. | Aku kebanjiran salam dari sepupu-sepupuku untuk disampaikan pada laki-laki muda flamboyan ini (LP, 2007:75). | Metafora |
20. | Dunia baginya hitam putih dan hidup adalah sekeping jembatan papan lurus yang harus dititi (LP, 2007:68). | Metafora |
Kunci Jawaban Halaman 142-143
No. | Kutipan dari Novel Laskar Pelangi | Padanan Kata |
1. | Hasil akhirnya adalah sebuah drama seru pertarungan massal antara manusia melawan binatang dalam alam Afrika yang liar, sebuah karya yang memukau, master piece Mahar (LP, 2007:229). | ‘karya kebanggaan’ |
2. | Aku memiliki minat besar pada seni, akan membuat sebuah performing art bersama para sahabat karib (LP, 2007:64). | 'seni pertunjukkan' |
3. | Bahkan para kuli panggul yang memikul karung jengkol tiba-tiba bergerak penuh wibawa, santun, lembut, dan berseni, seolah mereka sedang memperagakan busana Armani yang sangat mahal di atas catwalk (LP, 2007:212). | 'pentas peraga' |
4. | Ia tidak punya sense of fashion sama sekali (LP, 2007:67). | 'kepekaan busana' |
5. | Sebagai Mollen Bas beliau sanggup mengendalikan shift ribuan karyawan, memperbaiki kerusakan kapal keruk yang tenaga-tenaga ahli asing sendiri sudah menyerah, dan mengendalikan aset produksi miliaran dolar (LP, 2007:47). | 'penggeseran' |
6. | Ia tampil laksana para event organizer atau para seniman, atau mereka yang menyangka dirinya seniman (LP, 2007:229). | 'penyelenggara acara' |
7. | Jika makan, orang urban ini tidak mengenal appetizer sebagai perangsang selera, tak mengenal main course, ataupun dessert (LP, 2007:53). | 'pembangkit selera', 'makanan utama', 'pencuci mulut' |
8. | Wilayah ini merupakan blank spot untuk frekuensi walky talky sehingga suara “kemerosok” yang sedikit menghibur dari alat itu sekarang mati dan tempat ini segera menjadi mencekam (LP, 2007:326). | 'radio dua arah' |
9. | Seorang penyanyi pop yang melakukan konser khusus untuk para ibu single parent (LP, 2007:134). | 'orang tua tunggal' |
10. | Mereka semuanya seolah bergerak seperti dalam slow motion, demikian indah, demikian anggun (LP, 2007:212). | 'gerak lambat' |
Kunci Jawaban Halaman 144-145
No. | Kata Sapaan | Orang yang Dituju | Contoh dalam Kalimat |
1. | Ayah/Abi/Abah | ‘orang tua laki-laki’ | Ayah pergi ke sawah tadi pagi. |
2. | Ibu/Umi/Ambu | ‘orang tua perempuan’ | Ibu sedang menonton sinetron. |
3. | Paman | 'adik laki-laki dari ayah/ibu' | Paman bekerja sebagai sopir bus. |
4. | Bibi | 'adik perempuan dari ayah/ibu' | Bibi sering datang ke rumahku. |
5. | Kakek/Opa | 'orang tua laki-laki dari ayah/ibu' | Kakek tinggal di Kota Padang. |
6. | Nenek/Oma | 'orang tua perempuan dari ayah/ibu' | Nenek selalu hadir di hari ulang tahunku. |
7. | Om | 'kakak/adik laki-laki dari ayah/ibu' | Om Budi gemar berolah raga |
8. | Tante | 'kakak/adik perempuan dari ayah/ibu' | Tante Irma bekerja sebagai penata busana. |
9. | Mas/Aa | 'kakak laki-laki' | Mas Sugeng datang terlambat. |
10. | Mba/Teteh | 'kakak perempuan' | Mba Mawar jatuh sakit. |
Terima kasih sobat telah membaca materi tentang Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 140-144 (Semester 2). Semoga materi ini dapat memberi manfaat bagi sobat. Jangan lupa untuk menyimpan link berikut ini https://materi-pendidikan-indonesia.blogspot.com/2016/02/jawaban-buku-paket-bahasa-indonesia.html agar sobat bisa mengunjungi materi ini sewaktu-waktu. Baiklah sampai jumpa di postingan materi-materi selanjutnya.